SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku telah meminta Polri untuk mengusut aksi teror yang menimpa panitia webinar Constitutional Law Society Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (CLS FH UGM) bertajuk "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan".
Doktor Ilmu Hukum Tata Negara UGM ini mengungkapkan hal tersebut di Twitter pada Minggu (31/5/2020). Dalam cuitannya ia beranggapan bahwa orang-orang yang tersinggung dengan tema diskusi CLS FH UGM itu salah memberikan penilaian karena sebatas membaca tema.
Mahfud MD yakin, diskusi CLS FH UGM tersebut justru hendak mengungkapkan bahwa presiden tidak bisa dijatuhkan dengan kebijakannya menangani Covid-19 sebagai alasan. Ia pun menyebutkan bahwa webinar itu bukan dibatalkan baik oleh UGM maupun polisi.
"Webinar tentang "Pemberhentian Presiden" yang batal di UGM kemarin sebenarnya mau bilang bahwa Presiden tak bisa dijatuhkan hanya karena kebijakan terkait Covid. Tapi ada yang salah paham karena belum baca TOR dan hanya baca judul hingga kisruh. Setelah ditelusuri, webinar itu bukan dibatalkan oleh UGM atau Polisi," kicau @mohmahfudmd.
Baca Juga: IDI: New Normal Bukan Berarti Bebas dari Corona, Tapi...
Pada cuitan beriktunya, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) ini mengaku telah memerintahkan Polri untuk mengusut teror yang dialami panitia dan calon narasumber diskusi yang sedianya digear pada 29 Mei lalu. Ia juga meminta korban teror untuk melapor ke polisi.
"Demi demokrasi dan hukum, saya sudah minta Polri agar mengusut peneror panitia dan narasumber. Saya sarankan juga agar penyelenggara dan calon narasumber melapor agar ada informasi untuk melacak identitas dan jejak peneror, terutama jejak digitalnya," tutupnya.
Presiden CLS FH UGM Aditya Halimawan sebelumnya menjelaskan, Jumat (29/5/2020), akun Instagram CLS FH UGM telah diretas, begitu juga akun pribadi Instagram dan WhatsApp miliknya.
Tak hanya Aditya, teror dan ancaman juga dialami oleh nama-nama yang tercantum di dalam poster kegiatan, mulai dari pembicara, moderator, hingga narahubung.
Dalam rilis FH UGM, bentuk teror itu berupa pengiriman pesanan dari ojek online, teks ancaman pembunuhan, telepon, hingga kedatangan orang tak dikenal di kediaman mereka. Bukan itu saja, dikabarkan bahwa keluarga mereka bahkan juga mendapatkan teror serupa.
Baca Juga: Diego Costa Terancam Dipenjara Selama 6 Bulan
"Halo pak. Bilangin tuh ke anaknya ******* Kena pasal atas tindakan makar. Kalo ngomong yg beneran dikit lahhh. Bisa didik anaknya ga pak!!! Saya dari ormas Muhammadiyah klaten. Jangan main main pakk. Bilangin ke anaknya. Suruh
datang ke polres sleman. Kalo gak apa mau dijemput aja? Atau gimana? Saya akan bunuh keluarga bapak semuanya kalo gabisa bilangin anaknya," bunyi pesan yang menurut FH UGM dikirim oleh nomor +6283849304820 pada Jumat, 29 Mei 2020 pukul 13.17-13.19 WIB itu.
Kemudian pada hari yang sama pukul 13.24-13.27 WIB, nomor +6282155356472 mengirimkan, "Bisa bilangin anaknya ga ya Bu? Atau didik anaknya Bu biar jadi orang yg bener. Kuliah tinggi tinggi sok Sokan ngurus negara bu. Kuliah mahal mahal Bu ilmu anaknya masih cetek. Bisa didik ga Bu? Saya dari ormas Muhammadiyah Klaten. Jangan macam macam. Saya akan cari *****. ***** kena pasal atas tindakan makar. Tolong serahin diri aja. Saya akan bunuh satu keluarga *****."
Berita Terkait
-
Mahfud MD Sentil Prabowo: Efisiensi Bukan Pangkas Anggaran Program Berjalan
-
Anies Baswedan Jauh-Jauh dari Jakarta demi Jadi Pembicara Tarawih UGM, Yang Dicari Malah Jokowi
-
Deret Peristiwa Tak Lazim di Ruang Sidang: Sandra Dewi dan Harvey Moeis Pelukan, Firdaus Oiwobo Naik Meja
-
Nasionalisme Dipertanyakan Bahlil Lahadalia, Mahfud MD Serukan Tagar Kabur Aja Dulu
-
Blak-blakan! Respons Mahfud MD soal Tagar Kabur Aja Dulu: Jujur, Saya Masih Hidup Aman dan Nyaman
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali