SuaraJogja.id - Persiapan menuju new normal sudah mulai dilakukan Pemda DIY, salah satunya melalui penyusunan prosedur standar atau SOP oleh Organisasi perangkat daerah (OPD). Pemda DIY memperikirakan, rancangan new normal paling cepat diterapkan pada Juli mendatang.
Salah satu bidang yang memerlukan SOP yakni transportasi, yang diampu Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, karena menjadi aktivitas yang berpotensi menciptakan kerumunan dan kontak. Kepala Dishub DIY Tavip Agus Rayanto menuturkan, saat ini jawatannya tengah menyusun SOP tersebut.
"Baru kami susun, besok [Selasa (2/6/2020)] akan kami rapatkan dengan Organda [Organisasi Angkutan Darat] dan MTI [Masyarakat Transportasi Indonesia]," katanya, Senin (1/6/2020), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.
Secara umum, SOP new normal bidang transportasi akan mengatur beberapa hal, seperti angkutan massa dan angkutan online. Semisal di terminal, perlu diterapkan protokol dengan wajib pakai masker dan pembersihan berkala. Pada angkutan online, akan diatur tentang pembatasan kapasitas penumpang untuk taksi online, pembatasan antara sopir dengan penumpang, dan sebagainya.
"Lebih detailnya nanti menunggu SOP jadi," tutur Tavip.
Ia mengungkapkan, saat ini Trans Jogja masih beroperasi, tetapi dikurangi armada dan jam operasionalnya. Armada dikurangi 30% karena besarnya biaya subsidi, sementara bus banyak yang kosong. Sementara itu, Trans Jogja tidak dihentikan di masa pandemi untuk mengakomodasi kebutugan transportasi masyarakat menengah ke bawah. Jam operasional sementara mulai jam 06.00-18.00 WIB.
"Penerapan protokol di Trans Jogja dengan memberi tanda silang pada sebagian kursi. Di masa new normal besok jika ekonomi pulih dan masyarakat membutuhkan, kami perpanjang lagi jam operasional Trans Jogja," jelas Tavip.
Berita Terkait
-
Viral Tempat Wisata Bukit Alas Bandawasa, Pemkab Bogor: Tak Berizin
-
Pondok Pesantren di Gresik Siap Sambut New Normal, Begini Aturannya
-
DMI: Kapasitas Maksimal Masjid di New Normal Hanya 40 Persen
-
Pemerintah Diminta Dengar Masyarakat Sebelum Terapkan New Normal di Sekolah
-
Epidemiolog Sebut Belum Ada Kota di Indonesia yang Siap Terapkan New Normal
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bupati Sleman Janji Bonus Atlet Porda 2025 Lebih Besar dari Tahun Lalu
-
Dari Sampah Berubah Berkah: Hotel Tentrem Jogja Sulap Limbah Organik jadi Pupuk Cair
-
Danais DIY Triliunan Sia-Sia? Aliansi Gerakan Nasional Minta UU Keistimewaan Dihapus, Ini Alasannya
-
Diskominfo Sleman Gandeng Polisi Usut Peretasan CCTV Kronggahan Berunsur Provokatif
-
Teror di Pusara Diplomat Arya Daru? Makam Diacak-acak, Ditinggalkan Melati Misterius, Keluarga Ketakutan