SuaraJogja.id - Tidak sedikit film atau sinetron di televisi menampilkan sosok ibu tiri sebagai orang yang jahat kepada anak tirinya. Namun, hal tersebut tidak bisa disamakan dengan dunia nyata.
Meski begitu, baru-baru ini viral di grup Facebook Info Cegatan Jogja, seorang warganet menceritakan kisahnya yang diperlakukan tidak adil saat hidup bersama dengan keluarga ibu tirinya.
"Tolong jangan dibully. Saya butuh saran keadilan. Saya sudah lelah. Sangat lelah. Maaf bahasa belepotan. Saya hanya ingin bercerita tentang hidup saya. Sejak kecil sampai tahun 2012 saya hidup dengan kakek nenek saya. 2012 mereka telah meninggal. Ayah saya menikah dengan ibu tiri saya," ujar akun Arieska Esti R memulai ceritanya.
Ia melanjutkan, rumah kakek dan neneknya kemudian dijual untuk membantu melunasi hutang ibu tirinya. Ia bahkan mengaku hidup kesulitan dan sakit hati melihat perlakuan keluarga ibu tirinya tersebut.
Baca Juga: IDI Pertanyakan Klaim Dinkes Sulsel yang Sebut 12 Kabupaten Zero Covid-19
"Sampai saya berusaha bertahan hidup sekuat tenaga saya sampai sekarang 2020. Sakit hati saya terhadap ibu tiri saya karena ia tidak mengakui telah membawa uang hak saya hasil penjualan rumah kakek nenek saya sebesar 13 juta. Dulu, ia bilang 'dititipkan ke saya saja biar tidak habi," tulisnya lagi.
Tanpa pikir panjang, perempuan tersebut kemudian menitipkan uangnya. Namun, saat meminta uangnya kembali, ia tak kunjung mendapatkan jawaban. Setelah beberapa tahun, ia mengetahui uangnya digunakan oleh keluarga ibu tirinya.
"Namanya keluarga karena istri, bapak ya meminta saya mengalah dan diam. Tahun 2020 ini bapak saya terpaksa meninggalkan rumah ibu tiri saya karena disia-siakan oleh pihak keluarga ibu tiri saya, anak dan menantunya. Bahkan ditantang berkelahi," ujarnya lagi.
Lantas, dengan keadaan tersebut, ia menceritakan, bapaknya meminta ditemani untuk membantunya mengambil kembali uang hak miliknya serta mengambil hak bapaknya dari hasil jual rumah tersebut. Namun, bukannya mendapatkan jawaban yang baik, sang ibu tiri justru mengatakan pihaknya tidak memiliki bukti terkait uang tersebut.
"Ibu tiri saya bilang kalo nggak ada bukti ya nggak bisa dikembalikan hak saya dan bapak. Pernah saya tanya malah dijawab 'lha duit opoe ris'. Sakit sekali rasanya. Sekarang bapak saya hanya kontrak di rumah tua lama tak berpenghuni bekas pabrik yang dikelilingi pohon-pohon besar dipinggir sungai, saya pun banyak terlilit hutang, tanggungan dan beban hidup," tulis Arieska.
Baca Juga: Kabupaten Bekasi Mulai New Normal 4 Juni 2020
Ia menyebut, berjuang mati-matian sejak tahun 2012 hingga kini. Dalam tulisan tersebut, ia juga menuturkan, belum semua perlakuan buruk keluarga ibu tirinya ia sebutkan semua.
Berita Terkait
-
Dharma Pongrekun Siap Jadi Tukang Kaos, Netizen Minta Bahas Elite Global
-
Viral Wanita Umrah Bareng Teman Pria hingga Dilamar di Depan Kabah: Netizen Langsung Meradang!
-
Jateng dan Rompi Jadi Perbincangan di X, Segini Harga Rompi Anti Peluru
-
Anies Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Persija, Netizen Singgung Ridwan Kamil: Jangan Jadi Fans Karbitan
-
Dulu Koar-koar Minta Rp 20 T, Peran Natalius Pigai di Kasus Penembakan Siswa SMK Dipertanyakan
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali