Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 03 Juni 2020 | 12:04 WIB
Ilustrasi haji dan umrah [shutterstock]

SuaraJogja.id - Buntut urung meredanya pandemi COVID-19 memaksa pemerintah memutuskan untuk meniadakan ibadah haji tahun ini. Ribuan calon jamaah haji pun harus rela menunggu pemberangkatan di tahun depan.

Salah satunya seperti yang harus dihadapi Dewi. Salah satu calon jamaah haji asal Sleman ini mengaku ikhlas dengan kondisi itu.

"Sama sekali tidak menduga sebelumnya, dalam bayangan saya jadwal keberangkatan sesuai antrean 2020. Kala itu masa tunggu 9 tahun," kala dihubungi pada Rabu (3/5/2020).

Dewi sedianya berangkat haji bersama suami tercintanya. Sejumlah persiapan telah dilakukan, mulai dari proses administrasi, bimbingan KBIH hingga persiapan oleh-oleh.

Baca Juga: Kecelakaan Adu Banteng Minibus vs Truk di Sleman, Satu Orang Tewas

"Kami berdua sudah ikhlas. Karena tidak punya alasan tidak ikhlas," ujarnya.

Ia bercerita, begitu memasuki bulan Februari 2020 dan pandemi memasuki Indonesia, kegiatan manasik berhenti. Perempuan yang sudah mendaftar haji sejak 2011 itu kemudian mendapat firasat.

"Disitu saya dan suami sudah ada firasat, akibat penyebaran COVID-19, jelas tidak memungkinkan diselenggarakan haji. Apalagi Singapura sudah lebih dulu mengambil keputusan tidak memberangkatkan haji tahun ini," ungkapnya.

Namun, ia sadar bahwa ini sudah ketetapan dari Allah SWT. Menurut dia, manusia boleh berencana tetapi kembali lagi haji benar, panggilan Allah.

Dewi dan suami juga mencoba mencari sisi positif dari kondisi yang dialami. Ia berharap, semoga ini cara Allah memberikan waktu untuk lebih memantaskan diri, lebih mantap mencari bekal ilmu agama.

Baca Juga: Sleman Kembali Layani Rekam e-KTP, Petugas Bakal Pakai APD Hazmat

Terlebih hal itu bukan hanya ia yang mengalami, melainkan beberapa teman-temannya yang lain.

"Saya tidak tahu bagaimana perasaan beliau-beliau yang sudah sepuh+sepuh. Yang sudah menunggu bertahun-tahun," kata dia.

Perihal oleh-oleh haji, Dewi tentu sudah mengambil langkah khusus untuk itu. Yaitu menyimpannya dengan aman. Sembari menunggu datang lagi kelak kesempatan bertamu ke rumah Tuhan, di tanah suci.

"Kebetulan bukan makanan, kenang-kenangan lebih tepatnya," tutur Dewi menutup obrolan.

Sementara itu, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sleman, Sugito menjelaskan, total calon jamaah haji dari Kabupaten Sleman yang tidak jadi berangkat haji ada sebanyak 1.178 calhaj. Jumlah tersebut rencananya akan dibagi menjadi empat kloter dari total 9 kloter di DIY.

"Menteri Agama menyatakan di tahun ini tidak memberangkatkan jamaah haji Indonesia di Haromain dengan alasan akhofu dhororain dan tidak ada kecukupan waktu," paparnya

Dia menjelaskan, meskipun tahun ini ibadah haji ditiadakan, namun bagi calon jamaah yang bersangkutan bisa mengikuti haji di tahun depan.

"Hak para jamaah tidaklah hilang, meskipun tahun ini pemerintah meniadakan ibadah haji," ucapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More