SuaraJogja.id - Research Centre for Politics and Goverment (PolGov) Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut, wacana "New Normal" masih didominasi berasal dari sumber di lingkup pemerintahan.
"Wacana tentang 'new normal' masih sangat terpusat pada pemerintah," kata peneliti PolGov UGM Warih Aji Pamungkas melalui keterangan tertulis, Rabu (3/6/2020).
Warih menuturkan, dalam penelitian itu, wacana normal baru dalam pemberitaan media daring di Indonesia dianalisis pada periode 1-30 Mei 2020. Total pemberitaan media daring yang dianalisis sebanyak 15.011 artikel yang didapat dengan pencarian berita yang mengandung kata "new normal", "normal baru", "kenormalan baru", "kewajaran baru", dan "kelaziman baru".
Lebih lanjut, Warih menjelaskan, dalam pemberitaan tentang tatanan normal baru selama periode penelitian itu, narasi dan aktor-aktor dari pemerintahan cukup dominan.
Baca Juga: Luis Suarez Masuk Radar Transfer Lazio
Dalam pemberitaan, empat tokoh yang kerap disebut adalah Presiden RI Joko Widodo (3.334), Anis Baswedan (773), Erick Thohir (605), Ridwan Kamil (502). Sedangkan tiga Instansi yang secara signifikan sering disebut adalah WHO (889) UI (273) dan Bank Indonesia (209).
Temuan itu, menurutnya, bukan hal baru karena pada fase ini pemerintah sedang mendorong agar kebijakan tatanan new normal bisa bisa diterima oleh publik secara luas.
Meski begitu, ternyata wacana alternatif juga mulai muncul bersamaan dengan adanya pemberitaan dengan perspektif non-pemerintah yang dibawa oleh akademisi UI.
Temuan lainnya, lanjut Warih, menunjukkan bahwa wacana normal baru menegaskan kembali bahwa COVID-19 bukan sekadar persoalan kesehatan namun juga menyentuh permasalahan pemerintahan, ketertiban umum, dan ekonomi.
Secara garis besar, Walih menyebut ada dua isu yang berhubungan dengan normal baru. Pertama, isu yang dikaitkan dengan pemerintahan dan ketertiban dan kedua, isu yang dikaitkan dengan ekonomi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Terbaru, dari Hollywood hingga Korea
Ia juga menyampaikan, berdasarkan analisis pemberitaan, pemerintah menunjukkan sedang memberi prioritas yang relatif lebih kuat pada aspek sosial dan ekonomi dalam new normal dibandingkan aspek kesehatan dan hukum.
"Ini ditunjukkan dengan tren konsep pemberitaan tentang 'new normal' di periode 1 sampai 30 Mei 2020 yang didominasi aspek sosial, pariwisata, dan ekonomi," ungkapnya, melansir Antara.
Dengan analisis wacana itu, pemerintah cenderung menunjukkan sedang memperkuat pendekatan keamanan dalam isu publik.
"Kondisi ini ditunjukkan dengan analisis pemberitaan dalam periode 1-30 Mei 2020 yang menggambarkan kuatnya pilihan pemerintah untuk menggerakkan lagi roda perekonomian dan penanganan pandemi dengan pendisiplinan yang didukung Polri dan TNI," pungkasnya.
Berita Terkait
-
ASN dan New Normal: Pelaksanaan kerja ASN di Tengah Pandemi Covid-19
-
Hebat Banget! 10 Juta Warga Wuhan Tes Covid-19, Tidak Ada yang Positif
-
Ketua RW Benarkan Novel Baswedan Pimpin Penangkapan Nurhadi dan Menantunya
-
Masa Isolasi di Rumah Aja Bisa Perburuk Dermatillomania, ini Sebabnya!
-
Tolak Sekolah Masuk saat New Normal, IDAI: 1 Juta Anak Bisa Meninggal!
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
Terkini
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?
-
Gaya Hidup Bikin Boncos? Ini Jurus Ampuh Mahasiswa Bebas dari Pinjol & Raih Ketahanan Finansial
-
Sambut Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025, Bank Mandiri Tebar Cashback hingga Diskon Belanja
-
Covid-19 Mengintai Lagi? Bandara YIA Siaga Penuh, Ini Langkahnya
-
Kasus Covid-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Pastikan Situasi Terkendali