SuaraJogja.id - Pemda DIY hingga Rabu (03/06/2020) sudah melakukan rapid test COVID-19 pada 15 ribu warga di lima kabupaten/kota. Hasil dari rapid test ini akan menjadi dasar pelaksanaan New Normal yang rencananya akan diberlakukan pada Juli 2020 mendatang.
"Di masa tanggap darurat kedua hingga 30 Juni [2020] mendatang, kita ingin memastikan kalau hasil rapid ini benar-benar datanya benar atau tidak untuk menuju New Normal," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, kemarin.
Aji berharap hasil dari rapid test yang cukup besar ini benar-benar menjadi data kasus COVID-19 yang valid di DIY. Dengan demikian pemda tidak akan merasa khawatir saat nantinya membuka tempat ibadah, sekolah, pusat perbelanjaan dan fasilitas umum lainnya.
Apalagi saat ini tingkat kesembuhan COVID-19 di DIY mencapai 70 persen lebih. Angka ini jauh lebih tinggi dari aturan pusat yang menyebutkan pemberlakuan New Normal harus didasarkan tingkat kesembuhan COVID-19 di daerahnya mencapai 50 persen.
Baca Juga: Berkaca dari Korsel, Pemkot Jogja akan Terapkan New Normal Secara Bertahap
Bahkan berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19, indeks penularan atau R0 di DIY sudah dibawah 1,00 sejak dua minggu terakhir. Hal ini berarti satu pasien positif COVID-19 berpotensi menularkan penyakitnya kepada dibawah satu orang dan angka tidak terinfeksi COVID-19 pun cenderung tinggi.
Selain itu dari kajian epidemiologi, kasus COVID-19 di DIY juga cenderung landai. Kasus baru positif COVID-19 di DIY dibawah 3 orang tiap harinya, bahkan beberapa kali pernah 0 kasus.
Pemda DIY saat ini tengah melakukan finalisasi SOP penanganan COVID-19. Kamis (04/06/2020) besok Aji menunggu presentasi dari sejumlah gugus tugas untuk SOP di masing-masing sektor.
"Sesuai standar WHO, penanganan pasien yang akhirnya sembuh mudah-mudahan karena kendali kita," jelasnya.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengungkapkan meski pemberlakuan New Normal akan dimulai Juli 2020, kebijakan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Apalagi sejumlah daerah juga masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena termasuk zona merah penularan COVID-19.
Baca Juga: Hore! Pendaftaran Nikah di Jogja Kembali Dibuka, Ini Syaratnya
Terkait rapid test yang digelar Pemkot Jogia di sejumlah pasar tradisional, Rabu Pagi ini, Sultan memang meminta inisiatif masing-masing kabupaten/kota. Hasil tersebut untuk memastikan jumlah kasus positif COVID-19 di DIY.
Berita Terkait
-
Paslon Airin-Ade Sumardi dan Andika-Nanang Dilaporkan ke Bawaslu, Diduga Kampanye di Tempat Ibadah
-
Tempat Ibadah Mau Dikasih Modal Usaha Seperti di Jabar, RK: Biar Tak Andalkan Bantuan
-
Cawabup Bogor Jaro Ade Diduga Kampanye di Sekolah hingga Tempat Ibadah, Bawaslu Langsung Turun Tangan
-
Pemprov DKI Jawab Tudingan Suswono: Bantuan Tempat Ibadah Malah Ditingkatkan
-
Singgung Umat Islam, Israel Bakal Bangun Tempat Ibadah Untuk Yahudi di Dalam Kawasan Masjid Al-Aqsa
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
-
Buruan Serbu! Daftar Promo Pilkada 2024, Ada Kopi Gratis!
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
Terkini
-
Hasto Wardoyo Optimis Menang Pilwalkot Yogyakarta, Tegaskan Tolak Politik Uang
-
Keluarga Keraton Yogyakarta Kompak Gunakan Hak Pilih di Pilkada, Begini Pesan Sri Sultan HB X
-
Bangga Tapi Was-Was, PSS Lepas Hokky Caraka ke Timnas di Tengah Tren Negatif
-
Pelajar Asal Bantul Temukan Bayi Menangis di Bawah Jembatan, Polisi Buru Orangtuanya
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang