SuaraJogja.id - Pemerintah Kota Yogyakarta akan menerapkan tatanan new normal secara bertahap. Rencananya akan dimulai dengan tahapan uji coba untuk mengevaluasi kekurangan dalam pelaksanaan protokol baru dalam berbagai aktivitas masyarakat.
"Tahapan uji coba akan dilakukan terbatas pada beberapa bidang atau aktivitas masyarakat. Dengan uji coba ini, kami akan memperoleh gambaran apakah protokol yang diterapkan ada kelemahannya atau tidak," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi seperti dilansir dari Antara, Rabu (3/6/2020).
"Misalnya uji coba untuk di pasar, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan bahkan di sekolah. Tetapi, belum ada keputusan apapun mengenai uji coba ini. Sedang dalam kajian," ia menambahkan.
Ia mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, yang telah terlebih dulu melakukan simulasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa new normal.
Baca Juga: Hore! Pendaftaran Nikah di Jogja Kembali Dibuka, Ini Syaratnya
"Dari simulasi tersebut diketahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi untuk pelaksanaan new normal (kenormalan baru), termasuk sistem pembelajaran yang harus diterapkan," katanya.
Ia mengatakan, penerapan tatanan new normal dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah antara lain membutuhkan mekanisme pembelajaran baru, penyesuaian jadwal, sarana pendukung seperti alat ukur suhu tubuh, serta ketentuan baru bagi siswa, guru, dan pegawai sekolah.
"Pelaksanaan new normal ini tidak bisa dilakukan sekaligus, tetapi harus bertahap. Kami juga berkaca dari pengalaman negara lain seperti Korea Selatan yang terpaksa menutup sekolah setelah satu pekan dibuka karena kasus positif COVID-19 meningkat," katanya.
Ia menjelaskan bahwa secara umum pelaksanaan tata kehidupan normal baru menuntut pemenuhan aturan jaga jarak serta penerapan pola hidup bersih dan sehat.
"Kedua variabel ini harus lebih diketatkan lagi. Masyarakat pun harus lebih disiplin menerapkan jaga jarak dan pola hidup bersih sehat dibanding sebelumnya," jelasnya.
Baca Juga: Tetap Edukasi Selama Pandemi, Taman Pintar Jogja Buat Podcast Cerita Rakyat
Untuk kebangkitan kehidupan sosial dan ekonomi, Heroe mengemukakan rencana penerapan konsep "dari Jogja untuk Jogja", yaitu melibatkan seluruh warga untuk saling mendukung untuk kembali bangkit.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
-
Dituduh Sastra Silalahi Kalah Judi Bola, Sosok Franky Kessek Bukan Fans Timnas Sembarangan
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
Terkini
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
-
Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu