SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang kebutuhan pokok di Pasar Beringharjo mulai menyesuaikan normal baru yang digaungkan pemerintah pusat. Pedagang memasang pembatas di masing-masing lapak dengan tali ketika bertransaksi dengan pembeli.
Ketua Paguyuban Pasar Beringharjo Timur, Novi membeberkan, Pemkot Yogyakarta bersama paguyuban di pasar setempat selalu berdiskusi terkait kesiapan aktivitas jual beli di tengah pandemi. Salah satu yang disepakati pemberian pembatas di depan lapak pedagang.
"Jika pedagang kebutuhan pokok masih cukup banyak yang datang. Sebelumnya antara dan pedagang memang tak ada pembatas. Lalu kami berdiskusi dan disepakati untuk membuat pembatas berupa tali yang nantinya dipasang pemberitahuan untuk menjaga jarak," kata Novi kepada wartawan, Minggu (7/6/2020).
Ia mengatakan, jika langkah tersebut masih disempurnakan pihak Pemkot Yogyakarta agar potensi penularan virus berkurang.
Baca Juga: Pusat Perbelanjaan di Kuta Bali Siap Beroperasi di Era New Normal
"Saat ini masih disempurnakan, kami juga sudah meminta pedagang mulai memberlakukan batas jarak ketika berhadapan dengan pembeli. Selain itu, penggunaan masker dan penyediaan hand sanitazer juga wajib," kata dia.
Geliat ekonomi di pasar tradisional berangsur kembali ramai saat ini. Novi mengaku ketika wabah Covid-19 terjadi di Yogayakarta, pedagang mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan.
"Awalnya pembeli hanya empat hingga lima orang dalam sehari. Saat ini sudah kembali ramai, pembeli atau pelanggan juga kami minta untuk melindungi diri, minimal menggunakan masker," terang wanita yang berjualan kentang di lantai dua pasar setempat.
Pedagang makanan ringan, Winarto (34) kini juga mulai memasang pembatas jarak sejak satu pekan lalu. Hal itu sesuai permintaan Pemkot Yogyakarta.
"Ketika saya kembali jualan ada permintaan untuk memasang pembatas dengan tali. Memang belum bisa dikatakan baik karena bebeapa pembeli kesulitan memilih makanan. Tapi pedagang di sini berusaha mengurangi kontak dan menyediakan pembersih tangan ketika selesai bertransaksi," katanya.
Baca Juga: Kematian akibat Covid-19 Global Lampaui 400 Ribu Kasus, Begini Rinciannya
Terpisah Ketua Gugus Tugas Penganan Covid-19, Heroe Poerwadi menjelaskan, pihaknya masih berupaya menyempurnakan konsep aktivitas perekonomian di pasar-pasar tradisional.
Berita Terkait
-
Keluhkan Penjualan Merosot, Pedagang Mainan di Pasar Gembrong: Lebaran Sudah Nggak Berpengaruh
-
Pedagang Pasar Khawatir Omzet Bisa Anjlok Gegara Kebijakan Kemasan Rokok Polos
-
KPK Beberkan Alasan Periksa Sejumlah Mantan Dirut Pertamina di Kasus Jual Beli Gas PGN
-
Korupsi Jual Beli Gas, KPK Panggil Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati
-
Kasus Korupsi Jual Beli Gas, KPK Periksa Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!
-
Masa WFA ASN Diperpanjang, Pemkot Jogja Pastikan Tak Ganggu Pelayanan Masyarakat
-
Kurangi Kendaraan Pribadi Saat Arus Balik, Menhub Lepas 22 Bus Pemudik di Giwangan
-
Puncak Arus Balik H+3 dan H+4, 350 Ribu Kendaraan Tinggalkan DIY
-
Gunung Merapi Masih Luncuran Ratusan Lava, Simak Aktivitas Terkini Sepekan Terakhir