Tak hanya soal tarif murah jasa salon yang dia buka. Belajar soal agama, dirinya kerap mengingatkan teman-teman lainnya yang masih suka menenggak minuman keras saat berkumpul.
"Prinsip saya bergaul dengan siapa saja dan bekerja dengan cara yang halal. Intinya saya menghindari perbuatan jahat atau sampai mengarah ke kriminal," tutur Yeni.
Lahir di lingkungan yang terdapat transpuan lain, menjadi keberuntungan Yeni. Beberapa tetangga di sekitar rumahnya telah memahami transpuan lulusan MAN di kawasan Tajem, Sleman itu.
"Saya memang sejak kecil dididik untuk memahami agama saya yaitu Islam. Namun memang saya merasa jiwa saya seorang perempuan. Saya sholat tiap hari tapi itu saat kecil. Menginjak remaja memang agak lupa dengan agama. Hingga akhirnya saya dipertemukan di ponpes ini untuk mengulang ilmu yang sebelumnya saya pelajari," kata dia.
Baca Juga: Jelang Kembalinya Santri ke Ponpes, Pemkab Jember Siapkan 50 Ribu Rapid Tes
Banyak hal yang hilang dari dirinya terutama pelajaran agama. Yeni yang saat ini seorang yatim piatu, kerap mencoba menjadi lebih baik walaupun takaran baik menurut dirinya akan berbeda ketika dipandang orang lain.
"Orang lain akan menganggap buruk, meski saya sudah berusaha berbuat baik. Tidak ada yang sempurna memang, tapi saya percaya ketika saya yakin karena Tuhan, perbuatan saya berharap bisa diterima," katanya.
Dalam beribadah, Yeni mengaku berpakaian layaknya pria. Ketika melaksanakan salat Jumat, dirinya juga berpakaian lengkap dengan peci, baju Koko dan sarung.
"Artinya saya berbaur dengan mereka (warga). Misal saya salat di masjid saya mengenakan pakaian pria. Karena memang diminta mengenakan pakaian itu," kata Yeni dengan tersipu.
Anak ketiga dari empat bersaudara ini mengaku selama pandemi Covid-19, usaha salonnya tutup. Dirinya terpaksa mengikuti teman lainnya yang mengamen.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Putra Pengasuh Ponpes di Garut Tersangka Penipuan Umrah
"Pendapatannya jadi tidak menentu, kadang satu hari hanya satu orang. Bahkan tidak ada sama sekali. Akhirnya saya ngamen sama teman lainnya. Tapi karena situasi terlihat sudah ramai lagi, usaha salon saya buka kembali. Namun belum banyak pelanggan yang datang," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Kalimat Ini Sering Diucapkan Orang Dengan Kecerdasan Emosi Tinggi, Kamu Salah Satunya?
-
Bukan Hanya Warna, ZEROBASEONE Ungkap Beragam Emosi Melalui Lagu 'Blue'
-
8 Tanda Kamu Tidak Depresi, Tapi Punya Kecerdasan Emosional Tinggi
-
Orang Tua Zara Yupita Terduga Pembully Dokter PPDS yang Bunuh Diri Disorot Publik
-
DMC Dompet Dhuafa Luncurkan Program Sedekah Pohon untuk Peringati Hari Bumi
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
-
5 Rekomendasi HP Samsung dengan NFC Harga di Bawah Rp 4 Juta, Terbaik Mei 2025
-
Eks Wapres Ma'ruf Amin Lagi-lagi Absen, Sidang Wanprestasi Mobil Esemka Tetap Berlanjut
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
Terkini
-
Parangtritis Tak Mau Jadi 'Bali' Kedua: Wisata Malam Bakal Lebih Lokal
-
BUMDes DIY Siap Launching 15 Dapur Gizi, Dukung Program MBG dan Tekan Stunting
-
Akhir Penyelidikan Soal ASPD Bocor: Disdikpora DIY Sebut Hanya 'Mirip', 2 Soal Jadi Bonus
-
Restoran Sepi Bisa jadi Dapur Gratis, Cara Badan Gizi Nasional Pangkas Biaya Program MBG
-
Update Pria Tewas di Kos Sleman: Guru Privat Alumni UGM, CCTV jadi Kunci?