SuaraJogja.id - Sudah tiga bulan wabah corona merebak di Indonesia. Meski mulai melonggarkan peraturan di sejumlah daerah, pemerintah juga terus mengimbau agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Terlebih, keberhasilan new normal bergantung pada tingkat kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Sayangnya, tidak semua masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah Sugiyanto, seorang pedagang ikan di Pantai Depok.
Sejatinya, ia ingin mematuhi protokol kesehatan untuk tetap berada di rumah. Namun, himpitan ekonomi membuat ia harus meninggalkan kediamannya.
"Pengennya kalau bisa ya saya dirumah aja, cuman gimana kalau gak keluar ya gak makan," kata Sugiyanto kala ditemui Suarajogja.id di Pantai Depok Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: Pengemudi Ojol yang Kecelakaan Positif Corona, Ini Penjelasan RSUD Soetomo
Selain itu, pembatasan transportasi dan karantina wilayah lokal yang dilakukan masyarakat membuat Sugiyanto kesulitan memasarkan dagangannya.
Ia biasa menjajakan ikan hasil tangkapannya dengan berkeliling di Kota Yogyakarta. Namun, selama tiga bulan ini ia mengalami kesulitan saat menjual dagangannya.
Selain kerugian akibat penjualan yang menurun, dalam sepekan terakhir hasil tangkapan ikan di pantai depok juga menurun.
Akibatnya, pengeluaran untuk operasional justru lebih besar dibandingkan untung yang didapatkan. Dalam sekali jalan untuk mencari ikan kelaut, dibutuhkan biaya sebesar Rp 200 ribu.
Tak hanya sulit untuk mengikuti himbauan di rumah saja, para nelayan di Pantai Depok juga kesulitan untuk saling jaga jarak.
Baca Juga: Wagub Jabar Uu: Tak Etis Kepala Sekolah Garut Punya Pistol, untuk Apa?
Pasalnya, untuk mendorongkapal yang baru selesai melaut, dibutuhkan setidaknya 30 orang untuk membawa kapal sampai ke daratan. Untuk menyenderkan kapal, sulit rasanya untuk jaga jarak satu sama lain.
"Ya gak mungkin jaga jarak, gimana caranya. Wong susah kok," imbuhnya.
Suarajogja.id mengamati, sebagain besar nelayan di Pantai Depok sudah menggunakan masker kain, meskipun masih berkerumun. Rumah makan di sekitar Pantai Depok juga sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Sementara untuk Alat Pelindung Diri (APD) lainnya, seperti sarung tangan dan face shield belum nampak ada yang menggunakan.
Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Depok, Tarmanto saat ditemui Suarajogja.id menyampaikan adanya penurunan jumlah tangkapan ikan beberapa pekan terakhir.
Sepekan belakangan misalnya, gelombang tinggi berdampak besar pada penurunan jumlah tangkapan ikan yang diperoleh oleh nelayan.
"Ikan itukan tergantung musim, sekarang itukan musim angin dari Timur, biasanya ikan langka," ujarnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mal Akan Dibuka, Dokter: Hanya Untuk Orang yang 100 Persen Sehat
-
Menuju New Normal, Senayan City Terapkan Interaksi Tanpa Sentuhan
-
DPR Sebut Penghapusan Batas Penumpang Berpotensi Meningkatkan Kasus Corona
-
Kemenag Minta Pengurus Masjid Tegas dalam Berlakukan Protokol Kesehatan
-
Songsong New Normal, GoJek Uji Coba Penggunaan Sekat Pelindung untuk Mitra
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan