SuaraJogja.id - Pemberlakuan new normal yang digaungkan pemerintah menjadi angin segar bagi pelaku usaha terutama kusir andong di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Meski wisatawan belum banyak datang, beberapa pelaku usaha sudah mulai aktif bergeliat di destinasi wisata tersebut.
Namun begitu, ramainya kawasan Malioboro yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, memantik Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Gubernur mengancam akan menutup Malioboro jika masyarakat tidak mematuhi protokol pencegahan Covid-19.
Suryatman, seorang kusir andong asal Kraton, Yogyakarta mengaku gembira dengan New Normal yang rencananya segera diberlakukan. Kendati demikian dirinya harus tetap sabar karena dalam sehari beroperasi belum tentu dirinya mendapat penumpang di Malioboro.
"Jika dirumah terus mau makan apa kami. Jadi dua bulan kemarin saya tak bekerja. Hanya di rumah mengurus kuda milik tetangga ini. Tapi karena beberapa pedagang mulai berjualan di Malioboro, saya juga kembali bekerja. Memang wisatawan di sini masih sedikit," ujarnya ditemui di Malioboro, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: Keras, Pemuda di Jogja Di-PHK Keluarga Sendiri Sampai Diumumkan di Koran
Ia tak menampik, jika kembali beroperasi di Malioboro tidak akan mendapat penghasilan seperti dulu. Bahkan sehari penuh dirinya berada di Malioboro, baru meraup Rp60 ribu dari wisatawan lokal.
"Ketika tidak ada wabah ini, dalam sehari saya bisa melayani 3-5 penumpang. Rata-rata bisa meruap Rp 170-200 ribu dalam sehari. Hari ini saja baru mengantongi Rp60 ribu dari satu penumpang," kata dia.
Kendati begitu, dirinya sudah bersyukur. Rencana kehidupan normal dengan gaya yang baru, diharapkan menjadi titik awal perubahan ekonomi jasa kusir yang lebih baik.
"Tentunya kami akan menggunakan masker dan membawa handsanitazer untuk berjaga-jaga. Jadi perintah dari Sri Sultan HB X untuk disiplin mematuhi aturan pencegahan Covid-19 akan kami lakukan," kata dia.
Seorang kusir lainnya, Tukiran (58) mengaku belum meraup penghasilan sepeserpun dalam sehari. Sepinya wisatawan juga menjadi faktor dirinya tak mendapat penumpang.
Baca Juga: 5 Hits Jogja Penjual Gorengan Cantik Ini Bikin Salfok Pesepeda Diusir Istri
"Ya tetap disyukuri saja, saya mengerti belum banyak wisatawan. Tapi beberapa waktu lalu Malioboro sempat ramai, saya pikir wabahnya sudah mereda dan bisa beroperasi lagi, maka saya kembali bekerja," jelas dia.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Demo di Malioboro Februari 2025
-
Wajah Baru Malioboro: Revitalisasi Selesai, Pedagang Teras Malioboro 2 Buka Lapak!
-
Drama Relokasi Teras Malioboro 2: Pedagang Tridharma Vs Pemda, Siapa yang Menang?
-
Apa Itu Lintang Kemukus yang Muncul di Langit Malioboro?
-
'Banyak Bajingan Demo di Tugu Jogja', Warganet Nyaris Tergocek, Ternyata Maksud Sebenarnya Sarat Adab
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa