Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 10 Juni 2020 | 19:45 WIB
Seorang Kusir Andong nampak menunggu pelanggan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (10/6/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemberlakuan new normal yang digaungkan pemerintah menjadi angin segar bagi pelaku usaha terutama kusir andong di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Meski wisatawan belum banyak datang, beberapa pelaku usaha sudah mulai aktif bergeliat di destinasi wisata tersebut.

Namun begitu, ramainya kawasan Malioboro yang sempat terjadi beberapa waktu lalu, memantik Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Gubernur mengancam akan menutup Malioboro jika masyarakat tidak mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

Suryatman, seorang kusir andong asal Kraton, Yogyakarta mengaku gembira dengan New Normal yang rencananya segera diberlakukan. Kendati demikian dirinya harus tetap sabar karena dalam sehari beroperasi belum tentu dirinya mendapat penumpang di Malioboro.

"Jika dirumah terus mau makan apa kami. Jadi dua bulan kemarin saya tak bekerja. Hanya di rumah mengurus kuda milik tetangga ini. Tapi karena beberapa pedagang mulai berjualan di Malioboro, saya juga kembali bekerja. Memang wisatawan di sini masih sedikit," ujarnya ditemui di Malioboro, Rabu (10/6/2020).

Baca Juga: Keras, Pemuda di Jogja Di-PHK Keluarga Sendiri Sampai Diumumkan di Koran

Ia tak menampik, jika kembali beroperasi di Malioboro tidak akan mendapat penghasilan seperti dulu. Bahkan sehari penuh dirinya berada di Malioboro, baru meraup Rp60 ribu dari wisatawan lokal.

"Ketika tidak ada wabah ini, dalam sehari saya bisa melayani 3-5 penumpang. Rata-rata bisa meruap Rp 170-200 ribu dalam sehari. Hari ini saja baru mengantongi Rp60 ribu dari satu penumpang," kata dia.

Kendati begitu, dirinya sudah bersyukur. Rencana kehidupan normal dengan gaya yang baru, diharapkan menjadi titik awal perubahan ekonomi jasa kusir yang lebih baik.

"Tentunya kami akan menggunakan masker dan membawa handsanitazer untuk berjaga-jaga. Jadi perintah dari Sri Sultan HB X untuk disiplin mematuhi aturan pencegahan Covid-19 akan kami lakukan," kata dia.

Seorang kusir lainnya, Tukiran (58) mengaku belum meraup penghasilan sepeserpun dalam sehari. Sepinya wisatawan juga menjadi faktor dirinya tak mendapat penumpang.

Baca Juga: 5 Hits Jogja Penjual Gorengan Cantik Ini Bikin Salfok Pesepeda Diusir Istri

"Ya tetap disyukuri saja, saya mengerti belum banyak wisatawan. Tapi beberapa waktu lalu Malioboro sempat ramai, saya pikir wabahnya sudah mereda dan bisa beroperasi lagi, maka saya kembali bekerja," jelas dia.

Terpisah, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Agus Winarto akan menerjunkan petugas di titik rawan keramaian, salah satunya di Nol Kilometer dan Malioboro.

"Menanggapi soal keramiaan yang tejadi di beberapa lokasi salah satunya di Malioboro kami tambah lagi personel untuk mengurai kerumunan. Sebenarnya patroli sudah kami lakukan setiap hari. Namun karena beberapa waktu lalu Malioboro sempat ramai, kami mengantisipasi untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menularkan virus," terang Agus.

Load More