SuaraJogja.id - Pasar Krempyeng Gresik langsung ditutup setelah ada 10 pedagangnya positif virus corona. Hal itu dipastikan Dinas Kesehatan.
Akibatnya pasar malam itu ditutup sementara dan dibuka kembali sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Pantauan di lapangan, Kamis (11/6/2020) sejumlah pedagang terlihat berkemas menutup lapaknya ketika petugas gabungan dari Kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Gresik mengumumkan agar pasar segera ditutup. Sontak mereka kaget, sebab penutupan ini dianggap sangat mendadak. Tidak ada sosialisasi sebelumya.
Rata-rata mereka menggerutu dengan penutupan paksa ini. Sebab barang dagangan belum ada yang laku sama sekali. Seperti yang dialami Halimatus Sakdiyah pedagang buah. Ia mengaku kecewa dengan sikap petugas yang sebelumnya tidak ada pemberitahuan.
“Ini sudah kadung kulaan banyak, buah kan gampang basi. Kalau tidak dijual cepat pasti akan membusuk, saya rugi besar,” kata Halimah, saat ditemui di lapak dagangannya.
Menurutnya, ia meyanyangkan sikap pemerintah yang tanpa memberitahukan sebelumnya. Sebab dengan penutupan pasar ini, ibu tiga anak ini ditaksir mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta hingga lebih.
“Siapa yang mau ganti buah saya kalau tidak ada yang membeli. Saya juga hanya berjualan di pasar saja,” terangnya.
Ditanya soal kedepan pasca penutupan pasar, Halimah masih kebingungan. Apalagi ia masih memiliki anak-anak kecil. Pasti membutuhkan uang lebih untuk membeli susu maupun makanan lainnya.
“Selama Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) kemarin aja buah saya tidak banyak yang laku, ini malah ditutup. Pemerintah harus memberikan solusi, minimal menjamin hidup selama pasar ditutup,” jelasnya.
Baca Juga: Pemberlakuan Pajak Digital di Tengah Pandemi Virus Corona di Indonesia
Hal senada juga disampaikan Anisa warga Karanganyar, Kecamatan Gresik. ia juga mengaku kecewa dengan penutupan ini.
Tapi kondisinya lumayan beruntung ketimbang Halimah. Ia masih punya toko klontong di rumah, sehingga Anisa bisa memasarkan dagangannya di luar pasar.
“Mau gimana lagi, tapi tidak apa-apa penutupannya hanya sementara. Jadi diikuti saja demi kesehatan bersama,” bebernya.
Perlu diketahui, pasar Krempyeng ini jam operasinya berbeda dengan pasar lain. Rata-rata para pedagang membuka lapaknya pada pukul 00.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Sesuai data pemerintah, total ada 55 pedagang yang mengantungkan nasib di pasar ini.
Sementara itu Camat Gresik Purnomo menuturkan penutupan pasar ini wajib dilakukan karena ada sebanyak 10 pedagang yang terkonfirmasi terkena virus Corona. Langkah ini diambil agar menjaga keselamatan para pedagang dan pengunjung pasar.
Kendati demikian, pihaknya tetap memberikan keluangan waktu sebelum pasar ditutup. Yakni meminta kepada para pedagang untuk mengemasi lapak dagangannya. Hal ini dilakukan agar tidak ada kerugian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Wali Kota Jogja Ungkap Alasan Program Makan Bergizi Gratis Belum Maksimal, Ini Alasannya
-
Kisah Daffa Lahap 4 Lele di Menu MBG, Titip Pesan ke Prabowo: Mau Mie Ayam!
-
MBG Didera Isu Keracunan, Titiek Soeharto Minta 'Hukum' Dapur Nakal, Bukan Setop Program
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Ini 3 Link Aktif DANA Kaget untuk Anda Klaim
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti