Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 13 Juni 2020 | 12:25 WIB
[Ilustrasi] Suasana Terminal Giwangan yang sepi penumpang sejak diberlakukannya larangan pemudik masuk ke DIY, Selasa (28/4/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Ia menjelaskan, kondisi yang tidak jauh berbeda juga dialami bus jurusan Jakarta. Selama masa pandemi corona, dari sekitar 10 unit bus, hanya sekitar tiga unit saja yang beroperasi. Itu pun jumlah penumpang dibatasi maksimal 50% dari kuota kursi.

"Ya cuma itu yang naik turun di sini hanya beberapa orang saja. Eggak tahu kalau sudah ke luar terminal," katanya.

Dishub DIY, lanjut Moko, masih mendirikan posko pengawas di terminal hingga masa tanggap darurat Covid-19 berakhir pada 30 Juni mendatang. Selama ini, petugas mengawasi setiap penumpang yang naik dan turun, termasuk protokol kesehatan yang diterapkan masing-masing operator bus.

"Penumpang wajib pakai masker. Kami cek sebelum berangkat, termasuk mengatur pola duduknya agar tetap jaga jarak. Penumpang yang turun juga dicek suhunya," terang Moko.

Baca Juga: Keluh Kesah Sopir Bus di Surabaya Saat Masa Transisi New Normal

Khusus penumpang yang ke Jakarta, petugas meminta agar melengkapi diri dengan surat keterangan sehat bebas Covid-19. Jika tidak membawa, disarankan untuk menunda keberangkatan.

"Yang masuk sini juga kami minta surat keterangan sehat, kalau tidak membawa kami arahkan untuk mengurus ke layanan kesehatan," kata Moko.

Load More