SuaraJogja.id - Delapan orang napi di Lapas Narkotika Barelang diangkut ke Mapolda Kepri. Mereka diperiksa terkait tindak penganiayaan terhadap seorang napi lainnya ZH (32). Mereka adalah lima orang sebagai tersangka, dua sebagai saksi dan korban ZH.
Penganiayaan itu sempat direkam napi lainnya yang merupakan kerabat korban ZH. Dari rekaman itu ZH tampak jadi bulan-bulanan. Kejadian diketahui pada 5 Mei 2020 lalu.
Keluarga ZH akhirnya membuat laporan polisi dengan nomor: LP-B/54/VI/2020/SPKT-Kepri, 10 Juni 2020.
Direskrimum Polda Kepri, Kombes Arie Dharmanto mengatakan, otak penganiayaan Choo Wei Tin dan beberapa napi lainnya sudah dibawa ke Polda Kepri oleh Subdit 3 Ditreskrimum Polda Kepri, Kamis (11/6/2020) lalu.
"Ada 8 orang warga binaan yang kita jemput dari Lapas. Zh, lalu lima pelaku yang diduga melakukan tindak pidana penganiayaan dan dua orang saksi," kata Arie seperti dilaporkan Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, kemarin.
Berdasarkan laporan keluarga korban, penganiayaan terjadi pada bulan lalu, Sabtu, 9 Mei 2020 sore dan kasus tersebut dilaporkan pada 10 Juni 2020.
Dalam rekaman itu tampak tersangka utama, Choo Wei Tin (36), bos sabu asal Malaysia itu memaki dan memukul ZH berkali-kali dengan sebilah tongkat, diikuti beberapa napi lainnya di dalam sel.
ZH tidak bisa melawan saat Choo Wei Tin memukul serta memakinya. ZH sempat menahan sakit dari pukulan tersebut.
“Aduh! Udah bang, udah bang,” katanya terdengar di rekaman itu sambil menahan pukulan yang masih dilayangkan ke arahnya.
Baca Juga: Tewas Didor Polisi, Bos Narkoba Asal Aceh Punya Ladang Ganja 10 Hektare
Setelah diinterogasi, Choo Wei Tin mengaku kesal terhadap ZH. Ia merasa jumlah barang bukti sabu yang diserahkannya ke ZH tidak sama dengan jumlah yang diamankan polisi pada saat ZH tertangkap.
Ternyata ZH dan Choo satu sindikat narkoba yang kemudian diringkus polisi. Choo sebagai bandar yang mempekerjakan ZH sebagai kurir.
"Sekarang masih diproses dan dilakukan penahanan kepada tersangka di Polda," kata Arie.
Dari lima tersangka, empat di antaranya merupakan napi kasus narkotika termasuk Choo Wei Tin dan satu orang napi terjerat kasus pembunuhan.
Berita Terkait
-
Tak Sengaja Senggol Motor di SPBU, Sopir Truk di Bekasi Dianiaya Hingga Tulang Pinggul Retak
-
Dijadikan Film, Ingat Lagi Kasus Penganiayaan Brutal David Ozora oleh Mario Dandy
-
Bukan Sekali, Dokter dan Istri Diduga Berulang Kali Aniaya ART, Polisi Dalami Motif Kejiwaan
-
Rekam Jejak Brigadir AK di Polri, Dipecat Usai Tewaskan Bayi 2 Bulan Hasil Hubungan Luar Nikah!
-
Legislator PKS Opname Usai Dianiaya Mertua, Begini Ceritanya
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
Terkini
-
PSS dan PSBS Oke, PSIM? Pemkab Sleman Buka-bukaan Soal Nasib Stadion Maguwoharjo
-
Bye-bye Maguwoharjo? PSIM Jogja Mantap Bidik Stadion Sultan Agung Sebagai Kandang Super League
-
DPRD DIY Pasang Badan, Lawan Kebijakan PPATK yang Bekukan Rekening Warga Tanpa Bukti
-
Dampak Ekonomi Tol Jogja-Solo: 6 Exit Tol di Sleman Diharapkan Dongkrak Pariwisata dan Kuliner
-
Aksi Nekat Maling Sasar SD di Sleman, Uang Puluhan Juta Lenyap! Polisi Turun Tangan