SuaraJogja.id - Fatimah, 45 tahun, petambak ikan warga Karang Anyar Pantai, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, diterkam buaya saat bekerja. Sempat dilaporkan hilang, Fatimah ditemukan dalam kondisi tewas di dalam perut buaya.
Rekaman video detik-detik ketika sejumlah orang mengevakuasi jenazah Fatimah dari dalam perut buaya berukuran panjang 6 meter tersebut diunggah oleh media Inggris The Sun, Senin (15/6/2020).
Video mengerikan itu memperlihatkan sejumlah penduduk lokal memotong lalu membuka perut buaya. Kemudian, mereka mengeluarkan anggota tubuh Fatimah dari perut buaya tersebut.
Melansir Padangkita.com--jaringan Suara.com--, Selasa (16/6/2020), Fatimah ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di areal tambak, di pulau Tibi, Bulungan, usai diterkam buaya.
Sebelumnya Fatimah dilaporkan hilang , sekira pukul 09.00 WITA. Menurut laporan yang diterima Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin, seorang saksi mata yang melihat korban sedang mengisi bibit ikan di tambaknya. Sehingga timbul dugaan kuat korban menghilang diduga usai diterkam buaya.
Setelahnya Basarnas Tarakan dan tim SAR gabungan lainnya, bergegas ke lokasi kejadian. Upaya berbuah petunjuk, setelah berhasil menemukan beberapa potongan tubuh Fatimah. Di antaranya, kepala korban.
Sektar jam 13.30, tim menemukan buaya yang memangsa korban. Panjang buaya itu sekitar 6 meter. Kemudian buaya itu ditembak personil Polda Kaltara dan Polair Polres Tarakan.
Setelah sang buaya mati perutnya dibelah, dan ditemukan lagi potongan lain dari tubuh korban.
Jenazah korban dibawa ke pelabuhan perikanan di kota Tarakan, dan diserahkan ke keluarga di rumah duka. Operasi SAR dinyatakan selesai, dan ditutup setelah korban telah ditemukan pada jam 3.15 sore.
Baca Juga: Hilang saat Bekerja, Jenazah Fatimah Ditemukan Terpotong dalam Perut Buaya
Berita Terkait
-
Hilang saat Bekerja, Jenazah Fatimah Ditemukan Terpotong dalam Perut Buaya
-
Ditemukan: Jejak Buaya Purba yang Berlari Bak Burung Unta
-
Pakar Temukan Jejak Berkaki Dua dari Leluhur Buaya Modern
-
Viral Buaya Riska, Youtuber Ketakutan, Pak Ambo: Ndak Apa-apa, Manja Dia
-
Potret Buaya Dikuliti dan Jadi Sate di Thailand, Lihatnya Malah Kasihan
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Ini 3 Link DANA Kaget yang Bisa Diklaim Anti Ribet
-
UU Perpustakaan Terancam Tak Terlaksana? Hari Literasi Internasional DIY di Ujung Tanduk
-
Demo Memanas, TNI Dikerahkan? Pakar Hukum: Itu Salah Besar!
-
Trauma 98 Mengintai? Mahasiswa Jogja Geruduk DPRD, Soroti Keterlibatan TNI dalam Aksi Massa!
-
Terungkap! Aliansi Jogja Memanggil Sebut Aksi di Polda DIY Tak Terkendali Akibat Ini