SuaraJogja.id - Tren bersepada atau gowes kini meningkat di tengah pandemi virus corona yang belum usai. Dengan alasan menjaga imunitas tubuh agar tetap bugar dan tidak rentan diserang virus, masyarakat berlomba-lomba mengayuh sepedanya.
Mulai dari masyarakat yang tinggal di desa hingga masyarakat perkotaan, mereka memanfaatkan ruas jalanan yang sepi dari kendaraan bermotor untuk bersepeda. Ada yang berangkat dari rumah bersama keluarganya, ada juga yang sudah membuat janji dengan rekan-rekannya.
Namun, masyarakat khususnya pesepeda Kulon Progo, dikejutkan kabar kurang baik dua hari ke belakang tentang meninggalnya Sumarjono, warga Kasihan, Bantul yang mengembuskan napas terakhirnya saat bersepeda. Peristiwa yang terjadi di Kulon Progo, tepatnya di Banjarharjo, Jalan Nanggulan-Magelang, pada Minggu (14/6/2020) itu bahkan sempat viral di media sosial.
Kejadian itu sontak membuat sejumlah pegiat sepeda lebih berhati-hati dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Baca Juga: Mobil Penyok Usai Tabrak Sepeda, Padahal Harganya Nyaris Setengah Miliar
Pengurus Komunitas Menoreh Bikers, Aris Nugroho, mengatakan bahwa kegiatan bersepeda atau gowes yang tengah digandrungi masyarakat luas ini memang digunakan untuk kesehatan. Namun demikian, setiap pihak harus dapat mengukur kemampuan diri masing-masing.
“Tidak perlu untuk dipaksakan, kalau memang tidak kuat. Nanti malah dampaknya bisa bahaya,” ujar Aris kepada SuaraJogja.id, Selasa (16/6/2020).
Aris, yang juga selaku Wakil Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kulon Progo ini, menuturkan, memang bersepeda adalah olahraga yang bahkan sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat, tidak memandang kalangan tertentu ataupun usia. Tidak jarang orang dewasa yang sudah memasuki umur 40 tahun ke atas bersepeda untuk tetap menjaga kebugaran tubuh sekaligus sebagai penyegaran setelah bekerja.
Ditegaskan Aris bahwa di masa pandemi Covid-19, masyarakat yang hendak bersepeda juga tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Mencari jalan yang sekiranya tidak terlalu banyak kerumunan dan tetap mengenakan masker serta sarung tangan menjadi hal yang penting diperhatikan sebelum gowes.
“Lebih baik dan aman jika memang pesertanya dibatasi saja," ucapnya.
Baca Juga: Kisah Malvin, Pekerja EO Banting Setir Jadi Pengantar Makanan Pakai Sepeda
Salah satu anggota komunitas bersepeda 222 Kulon Progo, Eko Suratman, mengatakan, seorang peseda harus benar-benar menguasai medan, dan yang terpenting adalah menyadari seberapa kemampuan dirinya sendiri. Banyak pesepeda baru yang hanya mengikuti tren saja tanpa memperhitungkan risiko yang ada.
“Harus bisa mengontrol diri, artinya sadar kemampuan dirinya sendiri. Banyak ditemui yang asal ikut-ikutan saja padahal kekuatan tubuhnya enggak kuat,” katanya.
Eko menambahkan, kontrol diri sendiri menjadi sangat penting, apalagi bagi mereka yang mempunyai riwayat penyakit. Aris menyarankan para pesepeda untuk berjaga-jaga dengan membekali diri peralatan medis yang cukup setiap hendak bersepeda.
Berita Terkait
-
Top 5 SuaraJogja: Sosok di Toilet Nol Km hingga Pesepeda Tewas Kelelahan
-
Pemotor Masuk Sawah karena Pesepeda Terobos Lampu Merah, Warganet Resah
-
Lakukan Hal yang Tak Pantas, Pesepeda Ini 'Digoyang' Truk Hingga Nyungsep
-
Diduga Kelelahan, Pesepeda Asal Bantul Ditemukan Tewas di Kulon Progo
-
Tren Bersepeda di Jakarta, Anies Janji Tambah Jalur Sepeda Pekan Depan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya