Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Muhammad Yasir
Selasa, 16 Juni 2020 | 14:42 WIB
Buronan Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, Russ Albert Medlin, ditangkap aparat Polda Metro Jaya di DKI Jakarta. [Suara.com/Muhammad Yasir]

SuaraJogja.id - Polisi mengungkap fakta baru di balik penangkapan Russ Albert Medlin, buronan Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, di Jakarta.

Lelaki asal Amerika tersebut ternyata pernah ditangkap dalam kasus pencabulan terhadap anak-anak.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengemukakan, kasus tersebut terungkap berawal atas adanya informasi dari masyarakat yang curiga lantaran kerap melihat perempuan muda di bawah umur keluar-masuk rumah Medlin di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Selanjutnya, atas laporan dari masyarakat, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap Medlin pada Minggu (14/6/2020).

Baca Juga: Buronan FBI Ditangkap di Jakarta, Rekam Video saat Setubuhi Anak-anak

Sebelum melakukan penangkapan, polisi sempat terlebih dahulu mewawancarai tiga perempuan di bawah umur yang keluar dari kediaman Medlin.

"Berdasarkan pengakuan, bahwa mereka disetubuhi oleh pelaku. Dua orang di antaranya adalah anak yang masih berusia 15 tahun dan 17 tahun belum dewasa," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (16/6/2020).

Medlin ternyata kerap meminta dicarikan gadis ABG kepada tersangka berinisial A (20). Tersangka A lantas mengenalkan Medlin dengan korban berinisial SS.

"RAM (Medlin) meminta kepada korban SS untuk mengajak teman-temannya jika anak korban memenuhi keinginan RAM, maka korban SS dan dua orang temannya, yaitu LF dan TR akan diberikan imbalan uang masing-masing sebesar Rp2.000.000," ujar Yusri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui, Medlin ternyata merupakan seorang residivis kasus pencabulan terhadap anak di Amerika.

Baca Juga: Ngumpet di Kebayoran Baru, Buronan FBI Medlin Suka Setubuhi Gadis-gadis

Ketika itu, Medlin divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Distrik Negara Bagian Nevada, AS atas perbuatannya melakukan pelecehan seksual dengan korban anak berusia 14 tahun dan menyimpan material video dan gambar dengan obyek anak sebagai korban seksual.

Load More