"Lha kita kan tidak tahu kalau wisatawan itu sehat atau tidak. Padahal kan kita di sini sehat-sehat,"ujarnya.
Ia bersama sejumlah pedagang mengaku tidak terburu-buru membuka kembali lapak mereka lantaran masih dihantui rasa was-was wabah Covid-19 bisa kembali merebak. Selain itu, ia juga keberatan dengan modal yang harus ia kumpulkan terlebih dahulu.
"Duitnya belum ada. Kami juga masih dibebani cicilan bank,"paparnya.
Hal serupa juga dipaaprkan Karmila, meski mengaku was-was, ia berusaha tetap berpikir positif dan mengikuti arahan dari pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Buronan FBI Hobi Sewa PSK ABG, Bu RW Kebayoran Baru: Dikira Rumah Kosong
"Tempat cuci tangan dan tanda kursi tidak boleh ditempati juga sudah ada. Mudah-mudahan segera buka,"ujarnya.
Usai menyaksikan simulasi pemberlakuan New Normal di pantai Kukup dan Baron, Bupati Gunungkidul menyempatkan diri menemui para pedagangl yang ada di Pantai tersebut.
"Saya memahami dan prihatin dengan kondisi yang panjenengan rasakan. Sabar njih, sebentar lagi akan kita buka obyek wisata ini sehingga nanti panjenengan bisa kembali berdagang,"ujar Badingah.
Badingah menyatakan, saat ini pihaknya tengah merampungkan Standar Operational Procedure (SOP) pemberlakuan New Normal di kawasan wisata. SOP tersebut nantinya akan dibuat peraturan Bupati terlebih dahulu sebelum akhirnya diberlakukan di semua obyek wisata meski pandemi belum berakhir.
Ia meminta masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar nanti tidak ada klaster penularan Covid-19 dari obyek wisata. Pengukuran suhu, cuci tangan, pishycal distancing hingga penggunaan masker menjadi menu wajib.
Baca Juga: Masuki Masa Transisi, Galeri Nasional Indonesia Kembali Dibuka
"Pokoknya pengunjung dan pengelola harus pakai masker. Nanti yang tidak pakai masker akan kita denda,"tandas Badingah di depan pedagang Ikan Pantai Baron.
Berita Terkait
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Miris! Ribuan Anggota TNI-Polri Terseret Judi Online, Sinyal Pembenahan?
-
Lapor Mas Wapres ala Gibran: Kebijakan Strategis atau Populis?
-
Emiten Leasing Boy Thohir Akui PHK Ribuan Karyawan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
Terkini
-
Konstruksi Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Hampir Tuntas, Diproyeksikan Beroperasi Fungsional saat Nataru
-
Pemicu Pembacokan di Jambusari Diungkap Polisi, Senggolan Mobil jadi Penyulutnya
-
Mengurai Nasib Nelayan Gunungkidul: Terjerat Gaya Hidup Hedon hingga Minim Perlindungan
-
Update Pembacokan di Jambusari, Sleman: Satu jadi Tersangka, Polisi Kejar Dua Pelaku Lain
-
5 Alasan Mengapa Yogyakarta Cocok Jadi Destinasi Liburan Favorit di Akhir Tahun