SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata, jajaran Search and Rescue (SAR), TNI, Polri beserta warga Kabupaten Gunungkidul harus bekerja keras pada Minggu (14/6/2020) siang. Mereka bahu membahu menghalau wisatawan yang berusaha masuk ke kawasan Pantai Selatan Gunungkidul.
Sekretaris Dinas Pariwisata Harry Sukmono menjelaskan, dalam dua hari terakhir, cukup banyak wisatawan yang nekat ingin masuk ke kawasan pantai di Gunungkidul. Bahkan, pihaknya mencatat setidaknya ada 800-an kendaraan baik roda dua ataupun empat yang ingin masuk ke kawasan pantai.
"Hingga Minggu sore ini lebih dari delapan ratus kendaraan baik roda dua maupun empat hendak berkunjung ke wilayah timur. Sedangkan puluhan lainnya hendak berkunjung ke pantai sisi barat," tutur Hary kepada wartawan, Minggu (14/6/2020).
Hari mengatakan, sejak pagi sampai siang, Pos Baron dan JJLS melaporkan, sudah memberi imbauan kepada pengunjung untuk putar balik.
Baca Juga: Jawa Timur Cetak Rekor Penyumbang Pasien Virus Corona Terbanyak Hari Ini
Ratusan kendaraan sudah diminta untuk putar balik. Meski begitu, ia memperkirakan, jumlah ini akan terus bertambah meski pemerintah belum membuka kawasan wisata secara resmi.
Pihaknya meminta para wisatawan agar bersabar demi kebaikan semua pihak. Dikhawatirkan, bila wisatawan memaksa masuk ke kawasan wisata bisa menyebabkan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19. Meski begitu, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan menyambut dibukanya destinasi wisata di Gunungkidul.
"Tentunya dengan menyiapkan SOP Protokol Kesehatan. Jika sudah resmi dibuka, maka silahkan. Kami-pun sejatinya rindu wisatawan," imbuh Harry.
Untuk menghalau wisatawan, Harry menyebut, pihaknya juga dibantu oleh berbagai pihak termasuk warga setempat. jajarannya juga memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk pantai.
"Ya tujuannya biar semua aman," kata Harry.
Baca Juga: Spesifikasi Redmi Note 9, Hanya Rp 2 Jutaan dengan Empat Kamera
Sementra itu, salah satu warga pesisir, Muji mengatakan hampir seribu wisatawan yang diketahui hendak masuk ke wilayah timur Pantai Selatan. Menurutnya jumlah tersebut didominasi plat luar daerah.
"Kebanyakan monil plat AD, kami halau dan mereka tertib berputar balik, ini demi kebaikan bersama," tutup dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Muncul 4 Kasus Positif Covid-19 di Gunungkidul, Dari Klaster Pedagang Ikan
-
Uji Coba New Normal, 4 Objek Wisata Gunungkidul Dibuka 22 Juni
-
Mayat Tanpa Kepala di Gunungkidul Ternyata Korban yang Hilang di Pacitan
-
Mayat Tanpa Kepala Gegerkan Warga Pesisir Pantai Watu Kodok Gunungkidul
-
Sejumlah Pariwisata di Gunungkidul Bersiap Dibuka Kembali, Ini daftarnya
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK