Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 17 Juni 2020 | 18:46 WIB
(Twiter/@narkosun)

SuaraJogja.id - Belum lama viral karena menyebut bahwa lagu berjudul 'Balonku' dan 'Naik-Naik ke Puncak Gunung' mengajarkan anak-anak membenci Islam, Ustadz Zainal Abidin kembali ramai dibicarakan warganet setelah video dirinya yang lain diviralkan di Twitter.

Dalam sebuah video ceramah tersebut, Ustadz Zainal Abidin membahas terkait hukum pernikahan. Dalam potongan video tersebut ia menyebut bahwa laki-laki yang menikahi satu wanita adalah laki-laki yang ketakutan.

"Asal menikah itu adalah poligami, antum lihat firman Allah fainkihuu maa thaaba lakum mina annisaa'i matsnaa (potongan Surah An-Nisa ayat 3). Gak ada wahid, jadi asal nikah itu dua kalo bisa toga kalo bisa empat. Fa'in khiftum allaa ta’diluu, kalau kamu takut tidak bisa berbuat adil, wa wakhiidatan," ujarnya dalam potongan video yang diunggah akun Twitter @narkosun.

Tidak hanya itu, dalam lanjutan video tersebut ia juga menyebut bahwa suami dengan istri satu adalah suami yang penakut alias takut dengan istrinya.

Baca Juga: Final Coppa Italia Napoli vs Juventus: Asa Sarri di Tengah Omongan Miring

"Jadi nikah satu (istri) itu nikah ketakutan. Ini Nash, lhoh ana gak ngada-ada ini nash-nya begitu kan, makanya laki-laki yang istrinya satu itu klub taqwa, takut istri tua," ujarnya lagi.

Pengunggah video tersebut juga mempertanyakan cara menghukumi dari ustadz Zainal Abidin. Sebelumnya, Ustadz Zainal Abidin sempat dikritik lantaran menyebut lagu 'Balonku' dan 'Naik-Naik ke Puncak Gunung' memiliki ajakan untuk membenci Islam.

"Hukum asal menikah adalah poligami???? Hukum dari mana pak..pak. Balonku ada 5 kemarin sudah minta maaf dan mengaku khilaf. Ini bikin statement nyeleneh lagi," ujar pengunggah.

Warganet yang memenuhi komentar juga turut mempertanyakan ustadz yang dengan mudah memberikan pernyataan padahal belum tentu pernyataannya tersebut sesuai dengan tafsir Alquran.

Baca Juga: Kebijakan Ridwan Kamil atas Covid-19, hingga Adaptasi Kebiasaan Baru

Load More