Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Minggu, 21 Juni 2020 | 13:24 WIB
Perempuan berusia 29 tahun di Thailand yang memotong alat kelamin ayahnya sendiri hingga tewas, karena sering dilecehkan secara seksual sejak usia 10 tahun. [The Sun]

SuaraJogja.id - Seorang ayah di Thailand tewas mengenaskan dengan alat kelaminnya yang terpotong-potong. Belakangan, diketahui pelaku perbuatan itu adalah putrinya sendiri.

Perempuan yang identitasnya tak diungkap untuk publik, ditangkap aparat kepolisian karena memotong alat kelamin sang ayah.

Menyadur Asia One, Kamis (18/6/2020), setelah melakukan tindakan keji tersebut, pelaku melarikan diri.

Namun, pelaku akhirnya bisa ditangkap polisi, saat berjalan-jalan pukul 02.30 pagi waktu setempat di Bangkok, Rabu (17/6).

Baca Juga: Karena Pompa, Kadus Cungkil Dua Bola Mata dan Potong Kemaluan Warganya

Polisi juga menemukan pisau yang digunakan digunakan pelaku untuk melakukan pembunuhan.

Menurut keterangan polisi setempat, saat ditangkap, pelaku tidak terlalu sadar dan tak dapat berbicara.

Polisi lantas membiarkan pelaku beristirahat dan akan menginterogasinya lebih lanjut ketika dia sadar.

Kantor polisi Tung Song Hong mendapat laporan pada Selasa malam (16/6) tentang pembunuhan di sebuah rumah di distrik Lak Si, di mana pria berusia 58 tahun ditemukan tewas berlumuran darah.

Korban mengalami luka parah pada wajah dan alat kelaminnya terpotong-potong. Sementara tersangka utama yang tidak lain putrinya yang berusia 29 tahun, hilang dari rumah.

Baca Juga: Ibu Dua Anak Potong Kemaluan Lelaki yang Melecehkannya

Saksi mata mengatakan, almarhum baru saja pulang dari rumah sakit dan tak lama kemudian putrinya juga tiba di rumah. Tetangga tidak bisa mendengar percakapan antara keduanya karena hujan.

Anak perempuannya tersebut kemudian meninggalkan rumah membawas tas. Namun, saksi melihat terdapat noda darah pada tas tersebut.

Tetangga memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, dan mendapati pria tersebut sudah berlumuran darah, kemudian mereka memanggil polisi.

Istri almarhum mengatakan kepada polisi, anak perempuan mereka menggunakan narkoba sejak usia sangat muda, yang membuatnya tidak stabil secara emosi.

Sementara, suaminya atau korban, memunyai sifat pemarah dan sering bertengkar dengan anak perempuan tersebut.

Korban pelecehan

Mengutip The Sun, Jumat (19/6/2020), pelaku mengakui bisa tertidur pulas setelah membunuh sang ayah.

"Saya mau siapa saja yang melakukan bisnis prostitusi anak dihukum atas perbuataannya. Kalau saya menutupi fakta, maka saya sama saja, orang jahat," kata dia.

Sementara jenazah korban telah diambil oleh mantan istri sekaligus ibu si pelaku. Ketika mengambil jenazah korban, mantan istrinya mengungkap fakta baru.

"Mantan suami saya ini sering melakukan pelecehan seksual terhadap putri kami, saat dia berusia 10 tahun," kata dia.

Sejak mereka bercerai tiga tahun silam, pelaku diasuh oleh korban. Sang ibu menduga, selama itu pula korban turut mencabuli putri mereka.

Karena tak kuat menahan siksa dari sang ayah, si ibu menduga putrinya terjerumus menjadi pengguna narkoba.

"Putri saya adalah korban, bukan pelaku. Aku sangat tersiksa saat tahu suami saya melecehkan putri kami saat kecil. Anda bayangkan, bagaimana perasaan putri saya sebagai korban pelecehan," kata dia.

Kekinian, pelaku yang hanya diidentifikasi sebagai perempuan berusia 29 tahun bakal dihadapkan ke meja hijau.

Itu merupakan keputusan polisi, setelah tim dokter di Rumah Sakit Jiwa Srithanya menyatakan perempuan terebut sehat secara rohaniah untuk mengikuti proses hukum.

Load More