SuaraJogja.id - Suasana duka terasa di rumah nenek Anik di Gang Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Senin (22/6/2020).
Di rumah tersebut, IF (10) dan adiknya RA (5) selama ini tinggal sebelum ditemukan tewas dibunuh ayah tiriny Rahmadsyah (30) da dibuang di parit dekat salah satu sekolah di Jalan Brigjend Katamso Medan.
Warga terlihat banyak yang melayat. Terpal biru sudah terpasang, kursi-kursi sudah dipenuhi pelayat.
Suasana semakin haru ketika ibunda IF dan RA, Fathulzannah (30) tiba di rumah dan menangis.
Ia histeris dan berkali-kali mengucapkan telah kehilangan 3 anaknya.
“Aku tak punya apa-apa lagi. Anakku dibunuh,” katanya dengan suara parau.
IF (10) dan RA (5) dikenal dengan karakternya yang periang, menyenangkan, penurut dan baik. Warga di sana sangat berduka dan tidak menyangka keduanya meninggal dengan cara yang tragis.
Salah seorang warga bernama Dani mengaku, IF dan RA pernah belajar di Taman Bermain Ganbare. Pribadinya selalu ceria, penurut dan mudah bergaul. IF juga gampang dikenali dengan bicaranya yang celat (cadel).
“Kalau masuk rumah, mau bilang Assalamualaikum, dia cuma kum,” katanya.
Baca Juga: Cuma Gara-gara Orang tua Tak Berikan Uang, Anak Pilih Gantung Diri
Hal senada dikatakan warga lainnya bernama Sukri. Ia mengatakan, istrinya juga menangis mendengar kabar tersebut. Pasalnya, IF dan RA setiap harinya bermain dengan anak-anaknya.
“Anak-anaknya baik. Sering datang ke rumah. Anakku lima laki-laki,” ungkapnya.
Ia mengaku, pelaku yang kini telah ditangkap polisi selama ini tidak pernah berinteraksi dengan warga. Padahal, katnaya, ia telah 2 tahunan tinggal di rumah nenek Anik.
“Kalau jumpa, cuma bilang bang sambil nunduk,” cetusnya.
Ia mengaku tak menyangka Rahmadsyah tega berbuat sekeji itu terhadap dua anaknya.
“Jika masih waras, saat telah melukai salah satunya, harusnya ia sudah tersadar dan menyesal. Tapi ternyata tidak. Dua-duanya dihabisi. Ini bukan pembunuhan biasa. Ini sudah pembantaian,” katanya.
Berita Terkait
-
8 Tahun Tanpa Ampun: Kisah Tragis Jaylin, Dipaksa Melompat di Trampolin hingga Tewas oleh Ayah Angkat
-
Ayah di India Gantung dan Bakar Putrinya Karena Hubungan Cinta Tak Direstui
-
Ayah yang Biarkan Anaknya Mati Kelaparan Dapat Pelajaran Dari Sesama Tahanan
-
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Divonis Pidana Mati, Tak Ada Hal Meringangkan buat Panca Darmansyah!
-
Berebut Mainan dengan Kakak, Gadis Kecil Meregang Nyawa di Tangan Ayah Kandung
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Detik-Detik Terakhir Paku Buwono XIII: Prosesi Serah Terima Jenazah Berlangsung Hening di Imogiri
-
Warga Mulai Padati Imogiri, Ingin Saksikan Prosesi Pemakaman PB XIII dari Dekat
-
Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
-
Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga
-
Di Samping Sang Ayah: Posisi Makam Raja PB XIII Terungkap, Simbol Keabadian Dinasti Mataram?