Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Selasa, 23 Juni 2020 | 17:21 WIB
Viral Perempuan Berhijab 'Digerayangi' di Bandara, Publik Murka. (twitter.com/naz3karim)

SuaraJogja.id - Insiden perempuan muslim diduga dilecehkan saat pengecekan dalam area bandara di Amerika Serikat, menjadi buah bibir publik di media sosial. Publik meradang mengetahui apa yang dialami perempuan itu.

Pengguna twitter @naz3karim membagikan ulang sebuah utas dari akun instagram @justiceforgeorgefloyd, yang menceritakan pengalaman ZM--inisial perempuan berhijab itu--saat diperiksa di bandara Boston, Amerika Serikat.

Dalam unggahan ini, ZM disebutkan mengalami sejumlah tindakan pelecehan seksual seperti dipaksa menurunkan celana, hingga pengecekan pembalut yang dilakukan tanpa consent. Semuanya dilakukan di tempat umum.

"Ini adalah perempuan muslim berusia 27 tahun yang dipaksa menurunkan celananya selama pengecekan tubuh di bandara Boston. Bagian tubuh pribadinya ditepuk di hadapan publik," tulis @justicegeorgefloyd pada caption.

Baca Juga: Ya Allah! Ternyata Korban Begal Payudara di Depok Perempuan Berhijab

"Petugas bahkan melepaskan celana dalamnya. (ZM) mengatakan kepada petugas ia sedang menstruasi dan memakai pembalut, tapi mereka mengancam akan menahan."

Atas apa yang dilakukan petugas pengecekan bandara ini, ZM mengaku trauma. Terlebih, petugas memeriksa bagian-bagian sensitif di depan banyak orang.

"Itu membuatku saya sangat trauma. Mereka melepas dan membuka semua: bra saya, celana dalam saya. Saat itu, saya merasa ingin menghilang saja karena merasa dihina," ujar ZM.

Di akhir caption, disebutkan, ZM yang merupakan seorang muslim dan memakai hijab mendapatkan pelecehan meski ia merupakan seorang warga AS.

Sementara @naz3karim menyebut meski pengecekan ini dilakukan oleh petugas perempuan.

Baca Juga: Depok Marak Lagi Begal Payudara, Wanita Berhijab Dadanya Diremas di Jalan

Namun, segala proses yang dilakukan dalam pengecekan ZM merupakan sebuah pelecehan seksual.

Sontak, pengguna twitter lain pun langsung memberikan beragam respon soal unggahan ini. Mayoritas mengutuk metode pengecekan ini. 

"Ini sangat membuatku sedih, coba lihat wajahnya. Bayangkan semua orang melihatmu berdarah (menstruasi), ini membuat orang tak ingin bepergian lagi," ujar akun @RoiJadian.

"Apakah di AS tidak memiliki ruangan khusus untuk mengecek tubuh? apakah tidak ada hal seperti itu di sana? aku penasaran," kata @HanisOfficial

"Kita perlu menemukan karyawan ini sekarang, Bagaimana anda memeriksa pembalut wanita di tempat umum? Ini adalah Islamofobia dan pelecehan seksual," @imbuh akun @BaeMoonSpae.

Salah seorang warganet dengan akun @Brin_Zinzin mengatakan insiden yang menimpa ZM ini terjadi pada 2018 silam.

Load More