SuaraJogja.id - Ada yang unik dari pohon pisang milik Suwarsono (45) warga Dusun Kedung Banteng, Kalurahan Temon Kulon, Kapanewon Temon, Kulon Progo. Saking uniknya pohon pisang yang ditanam di samping halaman rumahnya itu sampai menarik perhatian warga sekitar.
Pohon pisang tersebut bisa disebut unik karena memiliki tiga tandan sekaligus dalam satu pohon. Pisang yang kurang lebih berusia sebulan itu tinggal menunggu beberapa pekan lagi untuk bisa dipanen.
"Saya tahu sekitar sebulan yang lalu, saya lihat kok ada dua bunganya. Terus tidak lama setelah itu eh muncul lagi bunganya jadi tiga," ujar Suwarsono kepada wartawan di rumahnya, Kedung Banteng, Kalurahan Temon Kulon, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Selasa (23/6/2020).
Suwarsono juga mengaku tidak begitu mengerti mengapa pohon pisangnya bisa berbuah tiga dalam satu pohon. Pasalnya perawatan yang dilakukan pun juga sama seperti pohon pisang pada umumnya.
Baca Juga: Tak Ada RDT Reaktif, Sejumlah Klaster di DIY Selesai Dilakukan Tracing
Dijelaskan Suwarsono pohon pisang itu sudah berusia tiga tahun sejak pertama kali ditanam di samping rumahnya. Ia mendapat pohon itu dari saudaranya.
Namun, selama dua tahun pertama ia merawat pohon pisangnya tersebut tidak ada tanda-tanda pohon itu akan bertandan tiga, hanya seperti pohon pisang kebanyakan. Baru tahun ketiganya ini pohon pisangnya tiba-tiba bertandan tiga.
"Dua tahun sebelumnya biasa saja mas, ya kayak pohon pisang punya saya yang lain, tandannya cuma satu. Baru ini berbuah tiga tandan," ungkapnya.
Saat ditanya akan diapakan pisang tiga tandan tersebut setelah dipanen, Suwarsono mengaku tidak mempunyai rencana untuk menjualnya. Malahan ia berencana untuk membagikan kepada tetangga sekitar selain hanya dikonsumsi sendiri bersama keluarga.
Fenomena unik dari pohon pisang ambon milik Suwarsono itu lantas membuat warga sekitar penasaran dan datang ke lokasi hanya untuk melihat pisang bertandan tiga itu. Bahkan tak sedikit warga yang datang sembari mendokumentasikan pohon pisang yang tak lazim tersebut.
Baca Juga: Perjalanan dari Luar Kota, 7 Warga DIY Positif COVID-19
Seperti Mujiono (21) yang datang dari rumahnya Kokap, Kulon Progo hanya untuk melihat keunikan pohon pisang tersebut. Ia mengaku mengetahui info keberadaan pisang unik itu dari layanan pesan singkat WhatsApp.
"Baru pertama kali saya melihat pohon pisang seperti ini. Unik sekali, ini mau saya foto terus saya unggah untuk dijadikan status WhatsApp," ujar Mujiono.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital