Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 24 Juni 2020 | 14:55 WIB
Ilustrasi pemilu (123rf)

SuaraJogja.id - Pengawasan proses verifikasi faktual oleh KPU terhadap bakal calon pasangan Pilkada 2020 terus dilakukan Bawaslu Gunungkidul. Pengawasan secara intensif akan dilaksanakan di beberapa wilayah yang dinilai rawan.

Disampaikan nggota Bawaslu Gunungkidul Rosita, Bawaslu secara terbatas akan melakukan pengawasan terkait verifikasi faktual yang dilaksanakan KPU setempat. Hal ini tidak dilakukan di semua titik karena keterbatasan jumlah tim yang dimiliki.

“Selain anggota panwascam, petugas pengawas di desa hanya satu. Jadi, tidak semua proses verifikasi akan diikuti seluruhnya,” ujar Rosita kepada Harianjogja.com, Selasa (23/6/2020).

Pengawasan tersebut, lanjut Rosita, secara sampel dijalankan di beberapa daerah yang dinilai memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi.

Baca Juga: Cekcok dan Kurang Perhatian Jadi Alasan Istri Gugat Cerai Zumi Zola

“Sudah kami petakan dan nanti akan kita sampling,” ungkap Rosita.

Ia juga menambahkan, guna mempermudah proses verifikasi, tim dari bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati-Wakil bupati diminta menghadirkan tim pendamping untuk mengakomodasi warga yang belum bisa ditemui saat verifikasi berlangsung.

“Waktunya mepet. Jadi, harus ada koordinasi salah satunya memastikan warga pendukung bisa ditemui. Nah ini jadi tugas dari tim pendamping untuk menjembataninya,” katanya.

Saat ini, ada dua bapaslon yang segera melakukan verifikasi faktual. yang pertama dari pasangan Anton Supriyadi-Suparno dengan dukungan 46.169 jiwa. Selanjutnya dari pasangan kedua, yakni Kelik Agung Nugroho-Yayuk Kristiyawati dengan jumlah dukungan sebanyak 45.690 jiwa.

Baca Juga: Hasil Visum Korban Pencabulan di Gereja Depok Sudah Keluar

Load More