SuaraJogja.id - Seorang tentara Amerika akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya di Massachusetts setelah 70 tahun 'terjebak' di Korea Utara.
Seperti dikutip dari Boston Herald, Letnan Satu Angkatan Darat Amerika, Thomas J Redgate dikabarkan tak kembali pulang setelah terlibat dalam Perang Korea yang berlangsung selama 1950 hingga 1953 silam.
Thomas J Redgate diketahui mendaftar di Angkatan Darat saat berusia 17 tahun menjelang akhir Perang Dunia II. Dia meninggalkan Brighton High School untuk mengabdikan dirinya kepada negara hingga kemudian dikirim ke medan pertempuran saat terjadi Perang Korea.
Pria asal Boston tersebut diperkirakan terlibat saat awal Perang Korea meletus.
Ia diduga tewas di usia 24 tahun ketika bersama pasukan artileri disergap musuh di dekat waduh Chosin, Korea Utara.
Baca Juga: Wakil Ketua DPC PDI Jogja: Pembakaran Bendera PDIP Mencoreng Demokrasi
Jenazah Thomas berhasil ditemukan 70 tahun kemudian setelah Presiden Donald Trump mendapat kesepakatan dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un pada 2018 lalu untuk menggelar operasi pencarian korban perang.
Lebih lanjut, keponakan Thomas, Stephen Redgate mengaku lega akhirnya orang tersayangnya bisa kembali ke rumah.
"Kami sekeluarga sungguh berterima kasih dan sangat lega akhirnya Thomas kembali di dekat kami. Saya selalu merasa bahwa suatu hari akan menemukannya," terangnya di peringatan 70 tahun Perang Korea.
Keponakan laki-laki lain, Andrew Redgate, dari Uxbridge, mengatakan bahwa bersyukur akhirnya kesedihan yang selama ini mendera keluarga besarnya perlahan bisa terhapus. Ia pun berterima kasih atas upaya pemerintah dalam hal ini Presiden Trump yang telah mengupayakn kembalinya Thomas.
"Tanpa Presiden Trump, ini tidak akan pernah terjadi. Kami selamanya berterima kasih padanya," ungkapnya.
Dia mengatakan keluarganya tidak besar dalam politik, tetapi Trump layak dipuji karena memikirkan veteran yang hilang dalam perang.
Baca Juga: Viral Kisah ODGJ di Jogja Rawat 5 Anak Kucing, Dibantu Wanita Baik Hati
Thomas J Redgate direncanakan akan dimakamkan di pemakaman nasional di Bourne, Massachusetts, usai pendemi Covid-19 berakhir.
Sementara itu Kantor Akuntan Pertahanan POW / MIA (DPAA) merilis, lebih dari 40.000 tentara Amerika terbunuh selama Perang Korea dan sekitar 7.500 orang Amerika masih dinyatakan hilang dari perang. Sekitar 5.300 dari mereka diyakini tewas di medan perang atau di kamp-kamp penjara di Korea Utara.
Berita Terkait
-
Korut Tolak Denuklirisasi, Sebut Senjata Nuklir Amanat Konstitusi
-
Pertama dalam 4 Tahun, Kim Jong Un Ziarah Makam Ayah di Hari Bintang Cemerlang
-
Korut Bongkar Fasilitas Reuni Keluarga, Picu Amarah Korsel!
-
Korea Utara Kecam Usulan Trump untuk Gaza, Sebut AS sebagai Pemeras
-
Kecam AS dan NATO, Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Tempur: Bukan Barang Tawar-Menawar
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali