Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 30 Juni 2020 | 12:50 WIB
Sejumlah warga dan TNI mulai membenahi talut longsor di Kampung Kampung Serengan, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Notoprajan, Kota Yogyakarta pada program TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2020 Kodim 0734/Yogyakarta, Selasa (30/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Peristiwa longsornya talut setinggi enam meter yang ikut merusak akses jalan warga RT 5/RW 1 Kampung Serengan, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Notoprajan, Kota Yogyakarta, Jumat (3/1/2020) silam akhirnya diperbaiki. Perbaikan dilakukan oleh jajaran Kodim 0734/ Yogyakarta lewat Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II TA 2020 bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

Warga Kampung Serengan, Ibnu Hajar (33), mengaku tak khawatir lagi saat melintas di akses jalan yang telah tergerus setengahnya. Sebelumnya warga juga sudah mengajukan proposal perbaikan talut dengan total panjang 150 meter.

"Tidak hanya khawatir, warga sekitar yang dekat dengan longsoran juga takut jika longsoran malah melebar hingga merusak bangunan warga. Saat ini bisa lebih tenang karena sudah ada perbaikan dari pihak TNI dan Pemkot," ungkap Ibnu kepada wartawan, Selasa (30/6/2020).

Penyerahan pekerjaan oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti kepada Dandim 0734/Yogyakarta Kol Arah Zaenuddin pada TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2020 Kodim 0734/Yogyakarta, di Ngampilan, Notoprajan, Kota Yogyakarta, Selasa (30/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Sebelumya, lanjut Ibnu, akses warga di gang kampung tersebut terganggu. Bahkan ada yang rela berputar agar tak terperosok saat melintas di sekitar longsoran selebar lima meter dengan tinggi enam meter tersebut.

Baca Juga: Ambrol karena Cuaca Buruk, Bangket Talut Program TMMD Tetap Akan Dibangun

"Jadi, sepeda [kayuh] dan motor masih bisa lewat. Nah untuk memberi keamanan, bekas longsoran kami tutupi pot bunga sebagai penanda. Hal itu juga untuk keamanan anak-anak saat bermain di sekitar rumahnya," ungkap Ibnu.

Penantian warga hampir enam bulan untuk merasakan kenyamanan akses jalan yang dulunya longsor pun usai. Namun begitu, perbaikan hanya dilakukan sepanjang 20,5 meter dari total pengajuan 150 meter perbaikan.

"Sudah kami ajukan proposoal sebelumnya sepanjang 150 meter untuk diperbaiki. Namun yang akan diperbaiki hanya lebih kurang 30 meter," kata Ibnu.

Komandan Kodim (Dandim) 0734/ Yogyakarta Kol Arah Zaenuddin menuturkan, pihaknya tak hanya merehabilitasi talut yang longsor. Selain itu, terdapat 10 rumah tak layak huni, 1 Balai RW, dan 1 MCK yang menjadi sasaran program TMMD saat ini.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti membuka kegiatan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2020 Kodim 0734/Yogyakarta dengan menyerahkan alat berupa sekop kepada warga di Kampung Serengan, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Notoprajan, Kota Yogyakarta, Selasa (30/6/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Kami berusaha untuk hadir di tengah masyarakat. Jadi untuk bersinergi membangun gotong royong antara TNI dan masyarakat. Pada TMMD Sengkuyung Tahap II ini beberapa fasilitas kami sasar untuk diperbaiki. Nantinya durasi pengerjaan selama satu bulan mulai 30 Juni-29 Juli 2020," ungkap Zaenuddin, yang membuka kegiatan di Kampung Serengan.

Baca Juga: Talut Longsor, Rumah di Jlagran Jogja Amblas

Kegiatan tersebut juga dihadiri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko, serta Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Sudjarwoko. Peresmian TMMD dilakukan dengan penyerahan alat pembangunan berupa sekop dan cangkul dari Pemkot Yogyakarta kepada perwakilan TNI dan warga sekitar.

Wali Kota dalam sambutannya menekankan, dalam pembangunan, protokol pencegahan Covid-19 harus diterapkan. Hal itu untuk menghindari penularan virus hingga berpotensi klaster baru.

"Kami tekankan untuk terus menjaga protokol Covid-19, jangan sampai timbul klaster baru karena warga dan petugas tak menerapkan pencegahan. Kami berharap agar kegiatan warga dan TNI ini harus tetap produktif disamping situasi seperti ini," ungkap Haryadi.

Anggaran perbaikan sendiri pada program tersebut mencapai Rp450 juta, dengan rincian APBD Provinsi berjumlah Rp75 juta dan APBD Kota Yogayakarta sebesar Rp375 juta.

Load More