SuaraJogja.id - Setelah tempat wisata dan pusat perekonomian, pondok pesantren (ponpes) juga akan segera beroperasi bulan ini. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul, yang akan kembali menerima kedatangan santri pada Kamis (9/6/2020).
Ketua Yayasan Ali Maksum Afif Muhammad Hasbullah mengatakan, santri akan datang secara bertahap, dimulai dari santri yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Santri putri akan datang terlebih dahulu, disusul dengan santri putra pada hari berikutnya.
Jumlah keseluruhan santri beserta guru yang tergabung dalam Yayasan Ali Maksum sebanyak 2.000 lebih. Sebelumnya, ada sekitar 100 orang santri yang tidak pulang selama pandemi. Hal tersebut disebabkan kondisi di tempat asal santri yang dinilai tidak kondusif untuk kembali.
"Secara bertahap dari Maret hingga April santri sudah mulai kita pulangkan. Hingga saat Ramadan, kemudian Lebaran sampai setelah Lebaran sekarang masih ada 100 santri yang tinggal di pondok," ujarnya di Kompleks PP Ali Maksum, Rabu (1/7/2020).
Selama berada di pondok, 100 orang santri tersebut juga diberdayakan untuk membuat 1.500 face shield yang akan dibagikan ke beberapa puskesmas sekitar. PP Ali Maksum juga memberikan santunan sosial ke masyarakat sekitar yang terdampak pandemi.
Sekretaris Yayasan PP Ali Maksum Maya Fitria mengatakan, untuk santri yang masih bertahan di pondok, mereka diberi perhatian khusus. Di antaranya, setiap santri diberi hand sanitizer masing-masing, gizi makanan dipenuhi, serta diberi vitamin untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.
Terkait kedatangan santri, Maya mengaku telah melakukan beberapa persiapan. Ia menyampaikan, ada sekitar 250 santri dari sekitar DIY yang akan datang ke pondok minggu depan. Maya menyebutkan, kepulangan santri ke ponpes berdasarkan persetujuan dari masing-masing santri.
"Itu pun kalau mereka setuju balik ke sini. Kalau tidak setuju, tidak akan kita paksa," ujar Maya, yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Yayasan Ali Maksum.
Maya mengatakan, pembelajaran akan dimulai pada 15 Juli mendatang secara online. Sementara kegiatan madrasah masih dilakukan secara daring, kegiataan keagamaan di pondok akan diikuti oleh santri yang sudah datang terlebih dahulu.
Baca Juga: Belajar Online saat Pandemi dan Pengaruhnya Terhadap Siswa dan Santri
Pusat karantina juga akan dilakukan dalam satu kompleks. Maya menyebutkan, pihaknya akan bekerja sama dengan tenaga kesehatan, baik dari pemerintah maupun LKNU, untuk melakukan pengawasan kepada santri yang baru datang.
Santri juga diminta melakukan karantina mandiri terlebih dahulu di rumah masing-masing. Santri yang datang juga wajib memiliki surat rekomendasi dari RT masing-masing. Setiap santri yang datang akan melalui karantina di ruang khusus terlebih dahulu.
"Dengan luas kamar yang berbeda-beda, ruangan akan digunakan separuh dari kuota ruangan sebelumnya," imbuhnya.
Sementara, kepulangan santri dari daerah lainnya akan menunggu hasil evaluasi dari proses karantina pertama. Kesiapan pondok pesantren dalam menerima santri turut ditinjau oleh Bupati Bantul Suharsono beserta Kemenag Kanwil Bantul.
Suharsono menegaskan agar pondok pesantren menerapakan protokol kesehatan. Ia juga mengimbau supaya kedatangan santri ini jangan sampai menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, apalagi baru saja terjadi transmisi lokal akibat pelaku perjalanan dari daerah zona merah.
"Jangan sampai anak dibiarkan bebas, kemudian menimbulkan klaster baru," tukasnya.
Suharsono juga mengingatkan Ponpes, jika mengalami kesulitan, segera menghubungi Pemerintah Daerah sebagai pemangku wilayah. Ia mengatakan, pihaknya siap untuk bekerja sama dalam menghadapi kesulitan, seperti kebutuhan rapid test untuk santri dari luar daerah.
Berita Terkait
-
Catat! Wisata Bantul Dibuka 1 Juli Besok, Ini Ketentuannya
-
Terima Protes PPDB, Bupati Bantul Keluarkan Perbup Atur Soal Umur
-
Disatroni Perampok, Pengasuh Ponpes Subulussalam NTB Ditodong Parang
-
Belajar Online saat Pandemi dan Pengaruhnya Terhadap Siswa dan Santri
-
Warga Bantul Geger, Dua Bocah Hilang Diduga Disembunyikan Makhluk Halus
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
-
Terbongkar! Anggota DPR Pajaknya Dibayarin Negara, Netizen: Terus Gaji Gede Buat Apa?
Terkini
-
Sungai Code, Gajah Wong, dan Winongo Dinormalisasi, Jejak Romo Mangun Dihidupkan Kembali
-
Ricuh Suporter di Jogja: Dari Kecelakaan Berujung Gesekan, Sudah Damai tapi Massa Tak Terima
-
Berbagai Keunggulan Jika Anda Gabung Promo Novablast 5
-
Bantah Adanya Korban Meninggal, Polisi Ungkap Kronologi Kericuhan Suporter PSIM vs Persib di Jogja
-
Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?