SuaraJogja.id - Bupati Bantul, Suharsono melakukan peninjauan ke beberapa pondok pesantren yang akan dibuka. Setelah tempat pariwisata hingga pusat perekonomian diizinkan kembali beroperasi, Suharsono turut memberikan izin untuk pondok pesantren kembali beroperasi.
Sama seperti yang ia lakukan di pasar, Suharsono mengatakan pihaknya akan memggelar Rapid Test untuk santri. Terutama yang datang dari zona merah seperti Surabaya. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah munculnya klaster baru covid-19.
"Khusus yang dari Surabaya perlu kita test rapid, khusus dari Jawa Timur. Karena Jawa Timur saat ini masih tertinggi," kata Suharsono di lingkungan PP Ali Maksum Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul Rabu (1/7/2020).
Ia berharap kedatangan santri dari luar daerah jangan sampai menimbulkan klaster penyebaran covid-19 baru. Setelah dibuka, Suharsono meminta pondok pesantren untuk melakukan laporan jika santri dari berbagi daerah sudah kembali datang ke wilayah Bantul.
Baca Juga: Langsing Banget, Pinggang Lisa dan Jennie BLACKPINK Disamakan UMR Bantul
Suharsono mengaku siap memfasilitasi kebutuhan pondok pesantren dalam melakukan RDT kepada santri dari luar daerah. Pelaksanaan test sendiri disampaikan Suharsono tidak memungut biaya sepeserpun. Sehingga ia meminta antara ponpes dan Pemerintah Daerah dapat terjalin komunikasi yang baik.
Dalam tinjauan tersebut, Suharsono didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kantor Kemenag Kanwil Bantu, Basori Alwi mengunjungi tiga pesantren dengan jumlah santri terbanyak. Yakni PP Ali Maksum Sewon, PP An-Nur Sewon dan PP Al-Imdad Pajangan.
Basori mengatakan pihaknya melakukan monitoring secara langsung untuk pondok pesantren dengan jumlah santri yang banyak. Sementara ponpes dengan jumlah santri yang tidak terlalu banyak, pengawasan diserahkan kepada Satgas Covid-19 ditingkat Kecamatan.
"Kita sosialisasikan terkait dengan protokol kesehatan dan selalu koordinasi dengan gugus tugas yang ada," tukasnya.
Basori menyampaikan, untuk mencegah penyebaran covid-19 di ponpes, pihaknya melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dnegan Satgas Covid-19 setempat. Terkait legitimasi kedatangan santri maupun pelaksanaan RDT, Basori mengaku mengikuti kebijakan dari tim gugus tugas.
Baca Juga: Lima Kasus Baru Positif Covid-19 di Bantul Akibat Transmisi Lokal
Sementara, Koordinator Satgas Covid-19 PP Ali Maksum, Maya Fitria mengatakan, pihaknya baru menerima kedatangan santri dari skeitar DIY. Santri yang datang juga akan menjalani karantina terlebih dahulu sebelum berbaur di lingkungan pesantren.
"Ruang karantina ada dua komplek untuk putri, dari total enam komplek. Untuk putra ada tiga komplek bertingkat tiga dan empat," kata perempuan yang juga mejabat sekretaris Yayasan Ali Maksum.
Kedatangan santri dari luar DIY sendiri akan menunggu hasil evaluasi dari tahap karantina pertama. Dalam setiap ruangan, santri diberi jarak 1,5 meter antara satu dengan lainnya. Kapasitas ruangan juga dilakukan separuh dari jumlah kuota biasanya.
Berita Terkait
-
Harga Tiket Pesawat Surabaya-Jakarta Capai Rp7 Juta di Hari Pertama Masuk Kerja
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
-
Debut Timnas Indonesia, Joey Pelupessy Malah Kesengsem dengan Sosok Asal Surabaya
-
Pelatih Persebaya Surabaya Sorot Pentingnya Program Individu Selama Libur Panjang
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!