SuaraJogja.id - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta mencatat, 60 persen masjid di wilayahnya telah mengantongi izin penyelenggaraan acara keagamaan di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Nur Abadi menyebut, belum semua masjid mengajukan izin tersebut. Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar takmir masjid segera melengkapi syarat.
"Sampai saat ini belum semua melaporkan, karena para penyuluh baru menyisir ke masjid yang ada di Yogyakarta," jelas Nur saat dihubungi wartawan, Jumat (3/7/2020).
Merujuk surat edaran Wali Kota Yogyakarta Nomor 450/6047/SE/2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Masa Pandemi, rumah ibadah diharapkan telah menerapkan protokol keamanan covid-19.
"Masyarakat terutama takmir masjid harus menyesuaikan dengan aturan yang ada. Mereka sudah diarahkan untuk berkomunikasi dengan gugus tugas penanganan covid-19 masing-masing wilayah. Tentunya melengkapi rumah ibadah dengan protokol keamanan," jelas dia.
Ia melanjutkan, ada 526 masjid yang ada di Kota Yogyakarta. Sebanyak 80 persen sudah mengajukan surat izin tersebut. Namun baru 60 persen yang sudah mengantongi.
"Artinya surat ini untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat dan juga tidak khawatir dengan penyelenggaraan ibadah nantinya. Namun tetap protokol keamanan ini yang perlu dilakukan, misal mewajibkan menggunakan masker bagi jamaah, penyediaan hand sanitizer, serta penyemprotan disinfektan jika diperlukan," kata dia.
Dihubungi terpisah, Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Azman Latif menjelaskan penyelenggaraan sholat lima waktu dan sholat Jumat sudah kembali normal.
"Sebelumnya surat izin penyelenggaraan ibadah di masjid Gedhe Kauman sudah kami kirimkan ke Gugus Tugas Covid-19 DIY. Sejak awal Juni lalu surat sudah kami kantongi dan masjid sudah kembali dibuka. Kami juga menerapkan protokol pencegahan Covid-19 selama di masjid," katanya.
Baca Juga: Ternyata, Pandemi Waktu yang Tepat Buat Beli Rumah, Mengapa?
Ia menjelaskan, bagi jamaah yang tidak menerapkan protokol pencegahan Covid-19, takmir akan meminta jamaah tersebut untuk melengkapi persyaratan.
"Minimal mereka masuk menggunakan masker. Selain itu jarak antara jamaah juga sudah kami batasi dengan memasang tanda," ungkap Azman.
Berita Terkait
-
Jokowi Jengkel Kementerian Biasa Saja Hadapi Corona, Kemenag Salah Satunya?
-
DPR Ingatkan Kemenag Tidak Potong Pengembalian Dana Haji
-
Kemenag Keluarkan SE, Ini Syarat Akad Nikah Bisa di Luar KUA
-
Kemenag Minta Informasi Covid-19 Diperkuat Lewat Toa Masjid
-
Kemenag Persilakan Masjid Berinovasi Soal Protokol Kesehatan Salat Jumat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Polisi Usut Insiden Kentongan Maut yang Tewaskan Bocah di Kulon Progo: Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu
-
Aman & Tertib? Polda DIY Klaim 18 Unjuk Rasa di Oktober Berjalan Lancar, Ini Faktanya
-
Dari Wayang hingga Seni Kontemporer: Biennale Jogja 2025 Siap Gebrak Yogyakarta
-
1 Tahun Prabowo-Gibran, Trah HB II Kritik Keras: Pemerintah Lamban Kembalikan Manuskrip Rampasan Geger Sepehi