Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Mohammad Fadil Djailani
Senin, 06 Juli 2020 | 15:16 WIB
Kalung antivirus corona (Dok Kementerian Pertanian)

SuaraJogja.id - Kementerian Pertanian menegaskan tidak ada klaim antivirus di produk kalung eucalyptus yang diproduksinya. Kendati begitu, mengapa ada label 'Anti Virus Corona' di kemasan kalung?

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan, Fadjry Djufry mengatakan kalung antivirus corona ciptaan lembaganya merupakan kalung aksesori yang berguna untuk kesehatan.

“Kalung ini sebagai aksesori kesehatan. Ini bukan jimat, tidak ada klaim antivirus di situ,” kata Fadjry dalam konfrensi pers melalui video teleconference, Senin (6/7/2020).

Nah, kata Fadjry, tulisan 'Anti Virus Corona' dalam contoh produk yang telah diperkenalkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tersebut juga akan diganti dengan tulisan yang lain.

Baca Juga: Kalung Anti Corona akan Diproduksi Massal, Kementan Sebut Harga Terjangkau

"Produksi massal nanti ini (tulisannya) akan diganti menjadi ‘aromaterapi eucalyptus," kata Fadjry.

Menurut Fadjry, kalung yang viral merupakan purwarupa dan sejatinya tidak untuk diedarkan. Kata Fadjry, hanya untuk konsumsi pribadi.

"Iya ini kan prototype, prototype itu tidak untuk diedarkan, hanya untuk sendiri saja ya sah-sah saja tetapi nanti untuk masyarakat luas ya sesuai dengan klaim jamu itu," jelas Fadjry.

Nantinya, kalung tersebut akan diganti labelnya. Menurut dia, label 'anti virus corona' sebagai penyemangat para peneliti untuk mencapai tujuan membuat kalung 'antivirus'.

"Jadi nanti judulnya itu kalung aromatherapy eucalpytus. Jadi sebenarnya ini hanya untuk menyemangati teman-teman kita akan menuju ke situ," lanjut Fadjry.

Baca Juga: Kontroversi Kalung Antivirus, Warganet Buat Kalung Tandingan

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kalung yang akan diproduksi merupakan racikan dari ramuan antivirus dengan menggunakan bahan baku dalam negeri, salah satunya pohon kayu putih.

Load More