SuaraJogja.id - Dengan menggunakan kode “SOFA”, pada hari Selasa tanggal 7 Juli 2020, PT Boston Furniture Industries Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia yang tercatat sebagai emiten ke-31 di tahun 2020 dan ke-695 secara keseluruhan.
PT Boston Furniture Industries Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi furnitur yang mempunyai tradisi untuk menghasilkan furnitur yang indah, bercita rasa seni dan berkualitas tinggi dengan harga yang sangat kompetitif dikarenakan memproduksi sendiri produk-produknya.
PT Boston Furniture Industries Tbk telah melaksanakan Penawaran Umum pada tanggal 30 Juni 2020– 1 Juli 2020. Dari penawaran yang telah dilakukan, terlihat antusias dari masyarakat untuk dapat berinvestasi ke saham PT Boston Furniture Industries Tbk.
Hal tersebut terlihat dari jumlah over subscribed saham pooling yang mencapai lebih dari 100 kali.
Melalui Penawaran Umum ini, PT Boston Furniture Industries Tbk menawarkan 400 juta lembar saham atau sekitar 24,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Baca Juga: Mahasiswi Jogja Jadi Korban Tabrak Lari, Bentur Aspal hingga Kening Sobek
Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp100 sehingga dana yang terhimpun dari masyarakat adalah senilai Rp40 milyar.
Selain saham, PT Boston Furniture Industries Tbk juga menerbitkan waran dengan perbandingan 1:1 sebagai insentif bagi para investor yang turut membeli saham PT Boston Furniture Industries Tbk.
Dalam rangka proses IPO ini, PT Danatama Makmur Sekuritas bertindak sebagai lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek.
"Kami memiliki komitmen untuk meneruskan tradisi kami sebagai penghasil furnitur yang dapat menjadikan tempat tinggal pelanggan kami menjadi lebih indah dan nyaman. Setiap furnitur yang dihasilkan oleh kami selalu melalui proses yang telah kami lakukan dan kembangkan selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, setiap furnitur yang dihasilkan selalu memiliki desain yang indah dengan kualitas tertinggi dandetail yang terperinci. Kami percaya dengan melantainya PT Boston Furniture Industries Tbk, kami dapat mengembangkan perusahaan kami sehingga bisa menjadi produsen furnitur yang menjadi kebanggaan Indonesia," terang Direktur Utama dari PT Boston Furniture Industries Tbk, Bapak Hardy Satya, Senin (6/7/2020).
Lebih jauh, pihaknya ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menjadi bagian dari perjalanan Boston Furniture Industries Tbk tersebut.
"Kedepannya, PT Boston Furniture Industries Tbk sendiri berencana untuk memperluas pangsa pasar dengan cara meningkatkan kapasitas serta efisiensi produksi serta melakukan inovasi secara terus menerus pada produk furnitur yang dihasilkan," tandasnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Senin 6 Juli 2020
Berita Terkait
-
Min Hee-jin Tuntut Saham ADOR Miliknya Dibeli HYBE
-
Respons Keras Ahok Dengar RK Mau Jual Saham Bir PT Delta: Jangan Main Isu Tak Bermanfaat
-
Gapai Kebebasan Finansial di Masa Depan Lewat Investasi dan Trading Saham di BRIGHTS
-
RK-Suswono Janji Jual Saham Bir Delta Jika Menang Pilkada, Duitnya Buat Bangun Sekolah
-
RUPS PLN Tetapkan Empat Komisaris Baru dan Perpanjang Dua Jabatan Direksi
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
Pilihan
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Malam Ini
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
-
Prabowo Mau Bangun Kampung Haji Indonesia di Mekkah
-
LIVE REPORT Kondisi SUGBK Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Bandara IKN Siap Sambut Penerbangan Komersial, Proyeksi 2026
Terkini
-
Tingkatkan Reproduksi, Fapet UGM Kembangkan Embrio Berkualitas pada Hewan Ternak Melalui Metode IVF
-
Ada 7 Perusahaan BUMN 'Sakit', Dosen UGM Usulkan Restrukturisasi
-
Kerap Jadi Lokasi Syuting Film, DIY Bisa Raup Pendapatan hingga Rp30 Miliar
-
Pemerhati Film: Tren Film Horor Masih Akan Eksis hingga 10 Tahun ke Depan
-
Diteror Film Horor, Jogja Berlimpah Cuan