Paham komunis kata Novel juga berupaya menarik simpatik rakyat sebanyak-banyaknya untuk menerima ideologi tersebut.
"Karena komunis itu akan berupaya menarik simpatik rakyat seluas luasnya karena memang yang awam sangat dibutuhkan untuk menerima ideologi komunis dengan mudah," tuturnya.
Dia mengatakan permasalahan gagasan rumah sakit tanpa kelas (RSTK) sudah pernah muncul ke publik pada 26 Juni 2010. Ketika itu Politisi PDI Perjuangan Ribka dan Rieke mengenalkan gagasan rumah sakit tanpa kelas di hadapan anak cucu PKI di Banyuwangi, Jawa Timur pada 26 Juni 2010.
"Rieke Diah Pitaloka selaku anggota komisi IX DPR RI dari PDIP bersama Ribka Tjibtaning selaku ketua komisi IX Fraksi PDIP di Banyuwangi yang mengumpulkan Anak cucu PKI sebagai momen temu kangen antara anak cucu PKI serta mantan anggota PKI yang akhirnya di grebek oleh FPI Banyuwangi beserta Ormas yang lain karena keduanya disinyalir mensosialisasikan rumah sakit tanpa kelas," kata dia.
Baca Juga: Novel PA 212: Program RS Tanpa Kelas Hasil Jerih Payah Gerombolan KGB
Tak hanya itu, Novel juga menuding pembangunan RSTK Mega Gotong Royong di Desa Gebang Mekar yang diresmikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan program komunis.
"Namun anehnya megawati pada tgl 23 oktober 2011 malah membangun RSTK di desa gebang kilir kecamatan gebang Cirebon, Jawa Barat namun sempat mendapatkan kesulitan dari intelejen, karena lagi lagi dicurigai sebagai program komunis dan Megawati pula yang tahun 2017 pada HUT PDIP menyampaikan pidatonya tentang Trisila dan Ekasila yang meneruskan pidato ayahnya (Soekarno) yang membawakan statemennya tentang Trisila dan Ekasila," ucap Novel.
Karena itu ia kata Novel program rumah sakit tanpa kelas yang digagas Ribka merupakan tanda tanda kebangkitan paham komunis di generasi milenial saat ini.
"Nah kaum komunis bangkit di generasi milenial melalui satu program dan program ini merata dan sudah diwujudkan di sejumlah provinsi di Indonesia termasuk salah satunya yang di Cirebon itu," katanya.
Baca Juga: Semua Daerah Bergolak, Rektor UIC Sarankan RUU HIP Dicabut dari Prolegnas
Berita Terkait
-
FPI Cs Protes Azan Magrib Di TV Diganti Running Text Saat Misa Akbar Paus Fransiskus: Jangan Diikuti
-
Anies Merapat Ke PDIP, Tokoh 212 Sebut Cinta Lama Bersemi Kembali: Dia Awalnya Berpaham Sekuler, Makanya Sejalan
-
Ribuan Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, PA 212: Segera Pecat atau Mengundurkan Diri!
-
Segera Gelar Ijtima Ulama, PA 212 soal Dukungan di Pilkada Jakarta: Kami Ikut Komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab
-
Tak Cukup Hanya Bagikan Kopi Lokal Usai Dihujat Netizen, PA 212 Tuntut Zita Anjani Minta Maaf Ke Umat Islam
Tag
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
-
Dipanggil Sultan, Wali Kota Hasto Wardoyo Didesak Segera Atasi Ruwetnya Masalah Kota Jogja
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri