SuaraJogja.id - Pemda DIY menyayangkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini. Hal ini menyusul ditutupnya dua pasar di Bantul, yakni Pasar Sorobayan di Sanden dan Pasar Sungapan di Sedayu, pasca-ditemukannya dua pedagang yang positif COVID-19.
Padahal, Pemda DIY sudah mengeluarkan panduan dalam menyelenggarakan aktivitas layanan publik. Dalam lampiran Pergub New Normal yang tengah disiapkan Pemda DIY, disebutkan bahwa setiap akvitas pelayanan publik harus mematuhi protokol kesehatan.
"Yang terjadi di Bantul itu ada dua kemungkinan. Kalau tidak penularan dari luar ke pedagang, ya karena ada pedagang yang terkena [COVID-19] di pasar. Kalau mereka jaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan, mestinya tidak terkena," ungkap Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (10/7/2020).
Untuk mencegah penularan lebih banyak, selain menutup pasar yang terdapat kasus positif COVID-19, Aji meminta gugus tugas di kabupaten/kota untuk mendatangi pasar-pasar lain. Mereka harus terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan pada para pedagang dan pembeli.
Baca Juga: Sultan Protes Penyerapan Anggaran Pandemi COVID-19 di DIY Rendah
Kepatuhan tersebut, kata Aji, yang dapat menjaga warga dan pedagang dari penularan virus. Sebab, semasif apa pun pemerintah dalam melakukan rapid maupun swab test, hasilnya tidak akan maksimal tanpa adanya kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan.
"Rapid test terus dilakukan, termasuk di pasar-pasar. Kalau ditemukan ada yang reaktif, langsung di-swab," tandasnya.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih menjelaskan, munculnya kasus positif di pasar karena adanya rapid test massal. Rapid test massal dilakukan oleh gugus tugas bersama puskesmas dan dinas perdagangan selama seminggu penuh di 44 pasar.
"Karena terdapat pedagang yang reaktif, maka dilakukan tes swab, dan hasilnya positif COVID-19," jelasnya.
Terkait kasus positif COVID-19, hingga Jumat ada tambahan 7 kasus positif, sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY hingga kini menjadi 364 kasus. Salah satunya kasus 360, perempuan 34 tahun dari Bantul. Dari hasil tracing dinkes, pasien pernah kontak dengan kasus 338. Selain itu, ada kasus 361, perempuan 43 tahun dari Sleman yang tengah dalam penelusuran.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Empat Polisi Polda DIY Donorkan Plasma Darahnya
Lima kasus lain dari Gunungkidul, yakni kasus 362, laki-laki 49 tahun; kasus 363, perempuan 47 tahun; kasus 364, perempuan 27 tahun; dan kasus 365, laki laki 19 tahun. Keempat pasien ini pernah kontak dengan kasus 329. Sedangkan kasus 366, laki laki 49 tahun, pernah kontak kasus 333.
Berita Terkait
-
Absen Empat Tahun, Sri Sultan HB X Kembali Gelar Open House Idul Fitri
-
Komisi IX Apresiasi Masyarakat Tetap Pakai Masker Meski Aturan Dicabut
-
Pemprov DKI Minta Masyarakat Hindari Acara Bukber Agar Kasus Covid-19 Tidak Melonjak Lagi
-
Covid-19 di Jakarta Makin Melandai, Dinkes DKI Prediksi Tak Ada Kasus Kematian Mulai Februari 2023
-
Demi Kurangi Angka Penularan Covid-19, Pemerintah Cina Tutup Pasar Elektronik Huaqiangbei
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan