Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 11 Juli 2020 | 15:24 WIB
Didik Nini Thowok saat ditemui di sanggarnya, Sabtu (11/7/2020). [Mutiara Rizka M / SuaraJogja]

SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu jagat sosial media digemparkan dengan aksi seniman kawakan Didik Nini Thowok yang mengikuti Lathi Challenge. Bukan sekadar menunjukkan kemampuan menarinya, Eyang Didik juga menyisipkan pesan tersembunyi lho. 

Saat ditemui di Sanggar Tarinya, Didik menceritakan bahwa awal mulanya ia mengetahui adanya video tersebut dari anaknya yang baru lulus SMP. Saat pertama melihatnya, pria yang pernah menjadi Dosen Tari tersebut mengaku tertarik, mendengar ada tembang jawa yang dibawakan oleh generasi muda. 

"Eyang tertarik, karena ada anak muda yang membawakan budaya Indonesia," ujar Didik, Sabtu (10/7/2020). 

Dengan dorongan dari anak dan orang-orang dari yayasan, Didik kemudian mulai merencanakan membuat video tersebut. Ada empat kostum dan delapan karakter yang dibawakan, yang mana setiap karakter menunjukkan dualisme yang ada dalam diri setiap manusia. 

Baca Juga: Menolak Dirawat, Pasien Covid-19 di Bantul Pulang ke Madura Naik Motor

Bagi Didik lagu lathi sendiri menggambarkan kemarahan seorang perempuan yang direpresentasikan dalam wujud mahluk-mahluk yang menyeramkan. Dari delapan karakter yang ditunjukkan, Didik ingin menunjukkan kemarahan perempuan dari berbagai negara, suku dan ras semuanya sama.

"Itukan simbol, bahwa perempuan itu kalau marah bisa menyeramkan," terangnya. 

Didik berharap, melalui video tantangan ini ia bisa membenarkan persepsi yang salah mengenai tembang Jawa. Ia sempat tergelitik dengan munculnya pendapat, bahwa Lathi Challenge untuk memanggil setan.

Didik Nini Thowok ikut Lathi Challenge (Twitter).

Menurutnya, persepi bahwa tembang Jawa merupakan media pemanggil setan adalah sebuah pembodohan. 

"Tembang jawa itu punya makna yang beragam. Memaknai tembang itu juga tidak mudah," imbuhnya. 

Baca Juga: Jelang Pilkada, 136 Anggota Bawaslu Bantul Jalani Rapid Test

Pembuatan video kurang lebih memakan waktu selama tiga hari. Mulai dari konsep kemudian pembuatan make up cantik dan make up jelek. Dalam satu kali tatanan rias bisa mencakup waktu hingga satu jam. Pada setiap karakter, ia menggambarkan ekspresi kemarahan seorsang wanita dalam segala bentuk. 

Load More