SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu jagat sosial media digemparkan dengan aksi seniman kawakan Didik Nini Thowok yang mengikuti Lathi Challenge. Bukan sekadar menunjukkan kemampuan menarinya, Eyang Didik juga menyisipkan pesan tersembunyi lho.
Saat ditemui di Sanggar Tarinya, Didik menceritakan bahwa awal mulanya ia mengetahui adanya video tersebut dari anaknya yang baru lulus SMP. Saat pertama melihatnya, pria yang pernah menjadi Dosen Tari tersebut mengaku tertarik, mendengar ada tembang jawa yang dibawakan oleh generasi muda.
"Eyang tertarik, karena ada anak muda yang membawakan budaya Indonesia," ujar Didik, Sabtu (10/7/2020).
Dengan dorongan dari anak dan orang-orang dari yayasan, Didik kemudian mulai merencanakan membuat video tersebut. Ada empat kostum dan delapan karakter yang dibawakan, yang mana setiap karakter menunjukkan dualisme yang ada dalam diri setiap manusia.
Bagi Didik lagu lathi sendiri menggambarkan kemarahan seorang perempuan yang direpresentasikan dalam wujud mahluk-mahluk yang menyeramkan. Dari delapan karakter yang ditunjukkan, Didik ingin menunjukkan kemarahan perempuan dari berbagai negara, suku dan ras semuanya sama.
"Itukan simbol, bahwa perempuan itu kalau marah bisa menyeramkan," terangnya.
Didik berharap, melalui video tantangan ini ia bisa membenarkan persepsi yang salah mengenai tembang Jawa. Ia sempat tergelitik dengan munculnya pendapat, bahwa Lathi Challenge untuk memanggil setan.
Menurutnya, persepi bahwa tembang Jawa merupakan media pemanggil setan adalah sebuah pembodohan.
"Tembang jawa itu punya makna yang beragam. Memaknai tembang itu juga tidak mudah," imbuhnya.
Baca Juga: Menolak Dirawat, Pasien Covid-19 di Bantul Pulang ke Madura Naik Motor
Pembuatan video kurang lebih memakan waktu selama tiga hari. Mulai dari konsep kemudian pembuatan make up cantik dan make up jelek. Dalam satu kali tatanan rias bisa mencakup waktu hingga satu jam. Pada setiap karakter, ia menggambarkan ekspresi kemarahan seorsang wanita dalam segala bentuk.
Didik sengaja membuat video tersebut juga untuk menimbulkan rasa penasaran dari generasi muda. Dengan begitu, ia memiliki kesempatan dan perhatian untuk menyampikan pentingnya tradisi, filosofi yang ada didalamnya. Terpenting, Didi berharap bisa meluruskan persepsi generasi muda yang menganggap tembang jawa sebagai hal yang berbau mistis.
"Belajar, belajar, belajar. Jadilah generasi muda yang smart, tapi berbudaya," pesan didi untuk generasi muda.
Ia menyampaikan bahwa budaya merupakan identitas bangsa Indonesia. Kedepannya Didik akan terus menunjukkan video-video mengenai budaya Indonesia dari akun YouTube pribadinya. Termasuk tradisi dan budaya yang menggambarkan penggunaan bunga dan sebagainya. Ia berharap generasi muda agr mau belajar dan melestarikan budaya Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI