SuaraJogja.id - Satu orang pasien positif Covid-19 di Dlingo, Bantul menolak dirawat di rumah sakit. Ia malah memilih pulang ke kampung halaman. Bersama istri dan dua orang anaknya, pasien tersebut pulang ke Madura menggunakan sepeda motor.
Camat Dlingo Deny Ngajis Hartono membenarkan adanya satu orang pasien positif yang tinggal di kos wilayah Dlingo. Pasien tersebut bersikukuh tidak ingin dirawat dan memilih pulang ke kampung halamannya di Madura, Jawa Timur.
"Alasannya tidak ingin berpisah dengan keluarga. Jadi kecamatan memilih opsi kedua mengizinkan yang bersangkutan pulang ke Madura," ujar Deny, dihubungi SuaraJogja.id, Jumat (10/7/2020).
Deny menjelaskan, mulanya keluarga pria tersebut baru pulang dari Madura, kemudian oleh Satgas Desa setempat di Bantul diminta untuk mengikuti rapid test di Puskesmas Dlingo 2. Hasilnya, anak pertama, yang berusia sekitar 5 tahun, dinyatakan reaktif.
Akhirnya, satu keluarga yang terdiri bapak, ibu, dan dua orang anak tersebut diminta untuk mengikuti swab test. Hasilnya, sang ayah dinyatakan positif Covid-19. Namun, saat akan dijemput untuk dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC), dia menolak.
"Karena kekeh tidak ingin pulang, jadi saya pilih opsi kedua. Kami antarkan sampai perbatasan di Prambanan untuk memastikan yang bersangkutan pulang," imbuh Deny.
Deny menjelaskan bahwa pasien tersebut sudah kembali ke Madura dengan menggunakan sepeda motor. Ia juga menyampaikan bahwa pagi tadi, yang bersangkutan menyampaikan kabar telah sampai di Madura.
Pria tersebut tinggal di Dlingo bersama keluarganya dan bekerja sebagai seorang pedagang bubur kacang ijo. Sejak tiba di Dlingo, yang bersangkutan belum sempat berjualan karena diminta mengikuti rapid test dan swab test terlebih dahulu.
Sementara, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyampaikan, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi DIY.
Baca Juga: Pulang dari Surabaya, 1 Pasien Covid-19 di Bantul Meninggal Dunia
"Biar komunikasi dilakukan antara Pemda dengan Pemprov Jawa Timur," ujar pria yang akrab disapa Oki tersebut.
Berita Terkait
-
Positif Covid-19, Calon Penumpang di Bandara YIA Dikembalikan ke Semarang
-
Kenaikkan Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Ganggu Psikologis Masyarakat
-
Studi: 80 Persen Pasien Corona di Bawah Usia 20 Tahun Tak Tunjukkan Gejala
-
Kasus Positif Covid-19 di Jawa Barat Meningkat
-
Pulang dari Surabaya, 1 Pasien Covid-19 di Bantul Meninggal Dunia
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi