Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 15 Juli 2020 | 19:44 WIB
Kejari Kulon Progo bagi sembako sebanyak 100 paket di acara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke 60, Rabu (15/7/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke 60 dan ulang tahun XX Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Kejaksaan Negeri Kulon Progo melakukan sejumlah rangkaian kegiatan. Salah satunya menyalurkan bantuan sembako dan tali asih kepada anak-anak yatim piatu di dari panti asuhan Ibnu Fattah, Yayasan Ibnul Fattah, Kembang, Pengasih. 

"Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan," ujar Kepala Kejari Kulon Progo, Widagdo Mulyono saat penyaluran bantuan di kantor Kejari Kulon Progo Rabu (17/7/2020). 

Dalan kegiatan ini jajaran Kejari Kulon Progo total membagikan 100 paket sembako beserta alat tulis dan sejumlah perlengkapan mandi. Tidak hanya itu saja, bantuan berupa tali asih juga turut diserahkan kepada ponpes dan juga akan disusul dengan kunjungan ke para purnawirawan kejaksaan. 

Dalam rangkaian kegiatan ini Kejari mengambil juga sekaligus mengambil momen untuk lebih menunjukkan sisi lain dari Kejari yang sebelumnya dikenal masyarakat sebagai sebuah lembaga pemerintahan yang tegas dalam menindak kesalahan oknum-oknum tertentu. Melalui salah satu kegiatan baksos inilah, Kejari ingin lebih menunjukkan kepedulian kepada masyarakat luas. 

Baca Juga: Mie Ayam Tumini: Kuliner Legendaris di Jogja yang Wajib Kamu Kunjungi

Prestasi yang dimiliki Kejari Kulon Progo sendiri sudah cukup bisa dibilang mengesankan. Terlihat dari salah satu kasus yang berhasil diungkap terkait dengan penyelewengan anggaran desa yang dilakukan oleh Kepala Desa Banguncipto, Sentolo, HS (55) bersama dengan bendaharanya, SM (60).

"Dua orang tersebut melakukan tindakan korupsi penggunaan dana desa sejak 2016-2018. Saat ini kasus mereka sudah sampai pada tahap penuntutan, yakni pembuktian pemeriksaan saksi," ungkapnya. 

Ditemui secara di tempat yang sama Ketua Yayasan Ibnul Fattah, Edy Hariyanto, merasa bersyukur kepada Kejari Kulon Progo yang telah bersedia membantu pihak panti asuhan apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini. Pihaknya tidak memungkiri banyaknya kendala yang harus dihadapi guna memenuhi kebutuhan hidup anak-anak yang berada di panti asuhan selama pandemi.

"Selama ini kami masih bisa bertahan karena mendapat bantuan dari donatur, selain juga ada sedikit penghasilan dari usaha travel umroh yang dimiliki oleh yayasan," ujar Edy. 

Dijelaskan Edy, bahwa selama pandemi Covid-19, anak-anak yang berada panti asuhan tetap berada di sana. Hal itu guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang mungkin saja bisa terjadi jika anak-anak tersebut diperbolehkan pulang ke rumah yang kebanyakan berada di luar daerah.

Baca Juga: Sekolah di Jogja Dilarang Wajibkan Siswa Beli Seragam, Begini Kata Disdik

Tercatat panti asuhan Ibnu Fattah saat ini sudah menampung total sebanyak 45 orang anak dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang dari dalam Pulau Jawa seperti Purbalingga dan Banjarnegara tapi juga terdapat anak-anak dari luar Pulau Jawa seperti Flores dan Riau.

"Di sini mereka juga tetap bersekolah secara formal seperti anak-anak kebanyakan. Ada yang tingkat masih tingkat SD, ada juga beberapa yang sudah masuk ke jenjang SMP dan SMK," tandasnya.

Load More