SuaraJogja.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bantul bersama dengan TPID DIY melakukan peninjauan terhadap kesiapan Rumah Potong Hewan (RPH) Segoroyoso, Bantul. Hal tersebut guna memastikan protokol kesehatan yang ada di RPH menjelang hari raya Iduladha.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengatakan, peninjauan itu dilakukan, selain untuk melihat kesiapan RPH, juga sebagai tindak lanjut informasi yang beredar bahwa kapasitas pemotongan yang bisa dilakukan di RPH Segoroyoso itu sudah sangat jauh dari harapan masyarakat.
"Sementara ini RPH Segoroyoso hanya bisa menampung 10-12 ekor sapi per hari. Sementara, jumlah pejagal di Bantul, khsusunya di Pleret saja, sudah di atas 30 orang. Oleh karena itu, dengan monitoring ini, semoga bisa untuk segera dilakukan relokasi ke tempat yang lebih memadai," ujar Helmi saat ditemui awak media di sela-sela peninjauan RPH Segoroyoso, Bantul, Selasa (21/7/2020).
Helmi menjelaskan, luasan RPH yang beralamatkan di Kloron, Segoroyoso, Pleret, Bantul itu terhitung hanya 700 meter. Namun, pihaknya mengaku sudah mendapatkan tempat lain yang juga masih satu desa dengan luasan hampir 1 hektare.
Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 di Bantul Membludak, DIY Tambah 28 Kasus Baru
Kendati begitu, pihaknya belum bisa memastikan tanggal relokasi. Pihaknya masih terus melakukan upaya seperti penertiban administrasi hingga persiapan teknis lainnya.
"Terkait untuk kapannya kami belum bisa memastikan, tapi proses terus dilakukan," ucapnya.
Lebih lanjut, dikatakan Helmi bahwa penertiban administrasi harus dilakukan karena tanah yang dijadikan tempat relokasi menggunakan tanah kas desa. Maka dari itu, harus ada prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Gubernur nomor 34.
Selain itu, pihaknya juga perlu memastikan bahwa tata ruang RPH yang baru nantinya tidak melanggar ketentuan yang ada. Selain itu, terkait dengan masalah pembiayaan, pihaknya juga belum dapat memastikan bakal menggunakan anggaran yang mana.
"Kami belum dapat memastikan apakah itu akan dilaksanakan menggunakan dengan APBD Kabupaten Bantul atau APBD DIY atau malah Pemerintah Pusat, tapi yang jelas, kami akan berusaha untuk segera menyelesaikan Detail Engineering Design (DED), sehingga kebutuhan riil dari kegiatan pembangunan itu bisa diketahui," ungkapnya.
Baca Juga: 4 Kali Mediasi, PT Kharisma Eksport dan Karyawan Akhirnya Capai Kesepakatan
Dengan peninjauan ini, diharapkan pihak-pihak yang ikut langsung melihat kondisi RPH Segoroyoso memiliki pemikiran yang sama untuk bisa membantu proses percepatan relokasi. Dengan begitu, nantinya pemenuhan penyembelihan untuk masyarakat bisa terpenuhi dan tentunya mengakomodasi semua penjagal di Bantul.
Berita Terkait
-
Update 3 April 2025: Arus Balik Dimulai, Pantau Kondisi Terkini Lewat CCTV Online
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan