SuaraJogja.id - Upaya masyarakat dan lembaga kemanusiaan dalam memutus penyebaran virus corona Covid-19 terus dilakukan. Tak terkecuali Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY), lembaga kemanusiaan dan relawan tersebut mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) ke empat rumah sakit di DIY.
Ketua PMI DIY GBPH Prabukusumo menerangkan, empat rumah sakit tersebut antara lain Rumah Sakit Panti Rini, Panti Rahayu, Santa Elisabeth, dan Panti Nugroho.
"Saat ini kami distribusikan ke rumah sakit di bawah yayasan Panti Rapih. Hal ini perlu karena tenaga kesehatan masih membutuhkan APD untuk menangani pasien yang sakit, termasuk pasien positif Covid-19," jelas Gusti Prabukusumo dalam rilis yang diterima SuaraJogja.id, Rabu (22/7/2020).
Gusti Prabu menjelaskan, bantuan APD sendiri terdiri dari baju hazmat sejumlah 120 buah, shoes cover sejumlah 1.000 pasang, dan 70 buah face shield. Pemberian APD ke rumah sakit tersebut juga dihadiri Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Yuli Kusumastuti.
"Bantuan APD untuk rumah sakit merupakan amanah dari J trust Bank melalui PMI DIY. Selain itu, masih dari J trust Bank, kami juga distribusikan 50 buah hazmat dan 5.000 handscoon untuk PMI Kabupaten/Kota di DIY," katanya.
Dinas Kesehatan DIY juga memberi bantuan kepada PMI DIY berupa baju hazmat 100 buah, sarung tangan steril 50 buah, kacamata goggle 75 buah, masker jenis KN95 100 buah, dan sepatu boots sebanyak 20 pasang.
"Upaya untuk menjaga stamina relawan, kami juga bagikan 1.500 tablet vitamin, sementara untuk cairan disinfektan untuk lima PMI kabupaten/kota, dan 78 PMI kecamatan sejumlah 1.236 buah, dan Kwarda Pramuka DIY sejumlah 180 buah”, jelas Gusti Prabu.
Hingga kini PMI DIY masih fokus pada penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan di sebagian sarana prasarana penanganan Covid-19. Biaya sendiri, lanjut Gusti Prabu, selain dari PMI DIY, juga menggunakan sebagian besar dari donasi masyarakat.
“Sumbangan dari masyarakat melalui donasi ke PMI DIY merupakan sepenuhnya hak masyarakat, maka PMI menggandeng berbagai elemen untuk memperluas pelayanan kepada masyarakat, seperti Kwarda Pramuka, Gerakan Pemuda Anshor, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota yang menangani pasar rakyat. Pasar-pasar tersebut didisinfeksi oleh relawan PMI, bekerja sama dengan Disperindag," jelas dia.
Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 Terus Melonjak, DIY Batasi Angka Kunjungan Wisatawan
Terpisah, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Yuli Kusumastuti menyebut bahwa kasus Covid-19 di DIY mengalami peningkatan tren.
"Mulai bulan Juli ini, kasus di DIY trennya naik, jangan terlena, tetap waspada. Hanya masyarakat itu sendiri yang bisa mengendalikan dengan mematuhi protokol kesehatan. Oleh sebab itu, masyarakat harus terus diingatkan. Kami tak bisa sendiri. Dengan adanya PMI, kami mengapresiasi agar kedisiplinan warga dan kewaspadaan mereka tetap dilakukan di tengah wabah ini," jelas Yuli.
Berita Terkait
-
Kasus Positif COVID-19 Terus Melonjak, DIY Batasi Angka Kunjungan Wisatawan
-
Fashionable Abis, Dokter Gigi Ini Tampak Seksi Pakai APD Karakter
-
Bikin Salfok, Dokter Cantik Ini Pakai APD Level 3 yang Super Fashionable
-
Lawan Covid-19, BPF Salurkan 1.135 Paket APD ke 7 Rumah Sakit
-
Pasien Positif COVID-19 di Bantul Membludak, DIY Tambah 28 Kasus Baru
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin
-
Srikandi Everest Telah Berpulang, Clara Sumarwati Wafat Usai Berjuang Melawan Sakit
-
Clara Sumarwati Pendaki Indonesia Pertama di Everest Tutup Usia