SuaraJogja.id - SD Negeri Banyurejo 1 yang terletak di Dusun Onggojayan, Kecamatan Tempel menjadi salah satu lokasi yang akan terdampak pembangunan ruas tol Jogja-Bawen yang melintasi Kabupaten Sleman.
Ketua Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Tol Semarang-Jogja, Heru Prasetyo mengungkapkan bahwa tim Persiapan Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen berencana menempatkan exit tol di desa Banyurejo. Oleh karenanya desain tol yang melintas di desa tersebut akan rata dengan tanah atau at grade.
Konsekuensinya ada sejumlah bidang lahan yang akan tergusur akibat proyek tersebut. Adapun dari data yang disampaikan ada sebanyak 166 bidang tanah dengan luasan 121.495 meter persegi yang akan terdampak. Termasuk di dalamnya yakni lahan yang saat ini digunakan untuk bangunan SD Negeri Banyurejo 1.
Ketua Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Semarang-Jogja, Heru Budi Prasetyo menuturkan selain sekolah dasar, pihaknya masih mendata ada berapa fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang terdampak jalur tol, seperti rumah ibadah dan poskamling. Nantinya, fasum dan fasos yang terdampak ini akan dipindah dan pembangunannya akan difasilitasi di lokasi yang sesuai kesepakatan.
Baca Juga: Emosi Diolok-olok, Pria Sleman Hajar Bocah SD hingga Korban Pendarahan Otak
"Fasos dan fasum akan dibuatkan kembali, kita cari tanah penggantinya yang disepakati, antara pemerintah desa, dinas pendidikan, atau wakaf. Nanti kita beli tanah untuk pengganti tanah yang terdampak. Yang membangun kami kontraktor," kata Heru, kemarin saat sosialisasi tahap pertama hari kedua di Balai Desa Banyurejo, Tempel, Sleman.
Dalam sosialisasi ini, sekitar 50 orang perwakilan pemilik lahan dan perangkat desa diundang untuk bisa menyampaikan hasil sosialisasi soal tol ke warga lainnya. Sejumlah aspirasi disampaikan soal bagaimana proses ganti rugi hingga apakah pembangunan tol akan mengganggu irigasi air dari Selokan Mataram ke sawah warga.
Menanggapi ini, Heru memastikan proses pembangunan konstruksi jalur tol tidak akan mengganggu irigasi pertanian.
"Pada waktu pembangunan konstruksi, pengairan sawah itu dibangun dulu, supaya sawah tidak terganggu. Peran aktif warga desa diperlukan, kalau terganggu harus disampaikan ke kontraktor atau Pemkab Sleman. Bahkan seringkali kami buatkan irigasi yang lebih modern karena selama ini konvensional," ungkapnya.
Kepala SDN Banyurejo 1, Ismana menuturkan pihaknya tidak keberatan dengan pembangunan tol yang menggusur sekolahnya. Namun, ia berharap sebelum kegiatan pembangunan jalan tol yang menggusur sekolah itu akan dimulai, setidaknya pemerintah sudah membangun bangunan sekolah di lokasi lain sehingga proses kegiatan belajar mengajar tidak terputus.
Baca Juga: Alasan Pamit Pulang, Pemuda di Sleman Bawa Kabur Sepeda Motor Teman
"Sebelum diratakan dengan tanah harapannya sudah ada bangunan baru sehingga ketika ada instruksi penggusuran, anak-anak siap belajar di sekolah yang baru," kata Ismana.
Berita Terkait
-
Bolehkah Orang Tua Menggunakan Uang THR Anak? Ini Jawaban dalam Islam
-
Jalan Tol Solo-Jogja Gratis Selama Libur Nataru, Cek Tanggalnya!
-
Jangan Sampai Salah, Begini Cara Tanda Tangan Materai Tempel CPNS Yang Benar
-
Buntut Layanan E-Materai Peruri Eror, CPNS Kementerian ESDM Boleh Pakai Materai Tempel
-
Aturan Tanda Tangan Materai Tempel CPNS 2024, Beda dengan e-Materai
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan