Galih Priatmojo | Farah Nabilla
Sabtu, 25 Juli 2020 | 15:45 WIB
Ilustrasi anjing. (Shutterstock)

Jejak kaki itu tersebar di hutan lebat dataran tinggi New Guinea, sekitar 3460-4400 meter di atas permukaan laut.

Hingga kini, penelitian dan ekspedisi untuk mengetahui dan mempertahankan keberadaan anjing itu masih terus dilakukan. Para peneliti optimis tentang peluang keberadaan anjing langka pegunungan Papua ini untuk bertahan hidup.

Mereka juga melibatkan perusahaan pertambangan lokal untuk turut serta mengelola lingkungan demi melindungi daerah terpencil dan ekosistem di sekitar fasilitas mereka.

Load More