SuaraJogja.id - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hadirkan Jogjaversitas.id. Laman tersebut menjadi salah satu jalur baru bagi calon mahasiswa mendaftar ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di DIY, dengan cara lebih mudah.
Kehadiran Jogjaversitas.id merespon dampak pandemi COVID-19, khususnya di bidang pendidikan tinggi. Jogjaversitas.id adalah upaya Aptisi DIY untuk menyelenggarakan promosi dan seleksi masuk PTS secara kolektif, untuk meningkatkan animo pendaftar dan calon mahasiswa yang ingin kuliah di DIY.
Ketua Aptisi DIY, Prof.Fathul Wahid mengatakan, Jogjaversitas.id adalah laman jejaring seleksi bersama PTS, yang saat ini telah diikuti oleh lebih dari 40 PTS berkualitas di DIY. Jumlah tersebut juga akan terus bertambah. Ada sebanyak 80 program studi, yang bisa menjadi pilihan bagi pendaftar.
"Peluncuran Jogjaversitas menjadi bentuk kesiapan PTS yang ada di DIY, dalam menyambut mahasiswa baru di tengah pandemi. Dengan cara memudahkan seleksi masuk, serta berkomitmen untuk terus memberikan pendidikan berkualitas," kata dia, kepada wartawan, usai peluncuran laman Jogjaversitas.id, Sabtu (25/7/2020).
Baca Juga: Angka Positif COVID-19 di DIY Terus Meningkat, Pemda Minta Tambahan PCR
Melalui laman Jogjaversitas.id, pendaftar cukup satu kali memasukkan nilai rapor dan dapat memilih tiga program studi dari perguruan tinggi berbeda, yang ada di wilayah DIY.
Hasil seleksi diumumkan langsung setelah pendaftar selesai memilih program studi dan memasukkan nilai rapor.
"Dengan pola seleksi tersebut, kehadiran Jogjaversitas memberikan kemudahan. Khususnya bagi masyarakat yang berdomisili di luar DIY, untuk dapat mendaftar kuliah di berbagai PTS yang ada di DIY, tanpa harus keluar rumah," ungkap Fathul yang juga Rektor Universitas Islam Indonesia itu.
Jogjaversitas bukan satu-satunya jalur bagi calon mahasiswa untuk mendaftar ke PTS, melainkan menjadi salah satu jalur saja.
"Kedaulatan PTS kami hargai, silakan mereka menjalankan program, PMB (penerimaan mahasiswa baru) seperti yang sudah ada di PTS masing-masing. Tapi, bisa menambah jalur bersama Aptisi [Jogjaversitas.id]. Kami membangun sistem yang fleksibel, karena kami ingin siapapun bisa kuliah," terangnya.
Baca Juga: Sambut New Normal, Dispar DIY Kenalkan Pranatan Anyar Plesiran Jogja
Mendaftar lewat Jogjaversitas tak dikenakan biaya alias gratis. Bahkan pihak Aptisi dan Jogjaversitas.id pun tidak menarik biaya dari PTS yang bergabung dalam sistem laman tersebut, sambung Fathul.
Berita Terkait
-
Kapan Pemutihan Pajak Kendaraan Jogja Tahun 2025 Dibuka? Ini Info Tanggalnya
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan