Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 26 Juli 2020 | 18:20 WIB
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata DIY mulai membuka kawasan wisata secara bertahap di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya melalui gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) sebagai bentuk apresiasi terhadap para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19.

Gerakan ini diterapkan di delapan titik destinasi pariwisata tiga kabupaten di DIY, yakni di Sungai Mudal dan Pule Payung di Kabupaten Kulon Progo; Pantai Krakal, Telaga Jonge, Pantai Sepanjang, dan Embung Senja di Gunungkidul; serta di Geosite Ngingrong dan Bukit Teletubies di Sleman.

“Pemda telah membuka sektor pariwisata secara bertahap dengan protokol kesehatan yang ketat. Pembukaan sektor pariwisata ini harus dilaksanakan dengan bertanggung jawab dan mengutamakan kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keamanan,” papar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo ketika dikonfirmasi, Minggu (26/07/2020).

Menurut Singgih, gerakan BISA merupakan program padat karya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Dengan mengikutsertakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan, daerah menyiapkan destinasi pariwisata untuk menyambut wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru.

Dinpar menggandeng Dinas Pariwisata kabupaten/kota dan memberdayakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak ekonominya selama pandemi dalam pelaksanaan gerakan tersebut.

Mereka bersama-sama melakukan pengecatan, penanaman tanaman hias, penyediaan tempat sampah, serta alat kebersihan di destinasi.

"Gerakan ini ke depan akan diterapkan lebih luas untuk destinasi lain," jelasnya.

Sementara, Dirut Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita mengungkapkan, gerakan tersebut diharapkan mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif setelah pandemi COVID-19 melanda, juga mampu mengembalikan kepercayaan wisatawan akan keamanan destinasi wisata DIY untuk dikunjungi.

Baca Juga: Selama Covid-19, Peningkatan Obesitas Cenderung Terjadi pada Pengangguran

Sebab, pandemi ini memberikan efek besar pada seluruh rantai nilai pariwisata. Dipastikan tren pariwisata dunia pun berubah seiring isu kesehatan, kebersihan, serta keamanan dan keselamatan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan.

"Karena itu penting bagi seluruh stakeholder pariwisata menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Indah menambahkan, selain DIY, BOB juga berencana untuk berkolaborasi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah dalam program yang sama. Destinasi wisata Jawa Tengah, khususnya sekitar Candi Borobudur, akan disasar dalam gerakan tersebut.

Program pemulihan destinasi melalui sosialisasi dan pendampingan protokol kesehatan era adaptasi kebiasaan baru sektor Parekraf juga dilakukan.

Kegiatan ini nantinya akan dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM melalui workshop dan pendampingan konten digital.

"Kegiatan ini diharapkan membangkitkan semangat optimisme bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Jateng dan DIY," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More