SuaraJogja.id - Peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 di DIY yang signifikan sejak dua pekan terakhir setelah dilakukannya tes PCR atau swab massal membuat terjadinya antrean pengujian sampel uji swab atau PCR di lima laboratorium uji COVID-19 di DIY.
Misalnya saja pada Senin (27/7/2020) ini, jumlah sampel yang telah diperiksa mencapai 888 sampel dari 786 orang. Dari jumlah tersebut, diketahui muncul 15 kasus positif COVID-19 yang barus, sehingga total kasus positif di DIY menjadi sebanyak 558 kasus.
Padahal, kapasitas uji swab di lima laboratorium cukup besar. Di RSUD Dr Sardjito tiap harinya bisa diuji 240 sampel, di FK UGM 400 sampel, Center of Veterinary Wates Yogyakarta 48 sampel, dan RSAD Harjolukito 56 sampel. Sedangkan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, sehari mampu memeriksa 900 sampai 1.000 sampel.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih saat dikonfirmasi, Senin sore, angka positif kasus COVID-19 atau positive rate kasus COVID-19 periode 12 Juli sampai 24 Juli 2020 di DIY sebesar 2,7%. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan dua minggu terakhir periode lalu, sebesar 1,95%.
Baca Juga: Kasus Covid di AS 4,2 Juta, Jokowi: Penanganan Kesehatan RI Jadi Prioritas
Namun, angka tersebut masih di bawah standar Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Standar WHO menargetkan positif rate kurang dari 5% di tiap negara.
"Kenaikan positif rate tersebut memang dimungkinkan karena beberapa minggu terakhir kasus di DIY mengalami peningkatan yang signifikan meskipun dari sampel yang diperiksa per hari juga meningkat," tandasnya.
Karenanya, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY pun berpikir keras untuk mencari solusi. Salah satunya dengan merekrut tenaga analis melalui kerja sama dengan organisasi profesi yang bisa membantu operasional laboratorium.
Gugus tugas juga berencana menambah jumlah laboratorium uji PCR. FKIK UMY masuk dalam kajian diusulkan ke Kemenkes sebagai jejaring laboratorium COVID-19.
"Kami juga akan melakukan evaluasi kembali jadwal pengambilan swab masal yang dilakukan oleh masing masing kabupaten dan kota," ujarnya.
Baca Juga: Ahli Virologi: Klaster Baru Covid-19 Tak Bergejala, Bikin Penularan Meluas
Secara terpisah, Kepala BBTKLPP Yogyakarta dr Irene mengungkapkan, balai tersebut saat ini sudah hampir berhasil mengurai antrean sampel uji swab. Sebab, setiap harinya mereka harus memeriksa sekitar 1000-an sampel uii swab.
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Cek Fakta: Kemenkes Wajibkan Pakai Masker Lagi Karena Kasus Covid-19 Melonjak, Benarkah?
-
Kasus Covid-19 Terus Naik, PB IDI Sebut Vaksinasi Bukan Segalanya
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri di Rumah
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia