SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul akan memberdayakan para relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) guna melaksanakan desinfeksi dan pemulasaran jenazah terindikasi Covid-19. Hal itu seiring dengan terus meningkatnya kasus positif Covid-19 di Bantul.
"Untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 di Bantul, kami akan mulai melimpahkan sebagian tugas terkait dengan desinfeksi dan pemulasaran jenazah kepada masyarakat desa terutama rekan-rekan relawan FPRB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, Rabu (29/7/2020).
Dwi menjelaskan bahwa hal itu guna mendukung pemerintah untuk bergotong-royong bersama menekan kasus positif Covid-19 di Bantul. Selain itu dengan pemberdayaan ini diharapakan bisa semakin meningkatkan sinergi antara pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat.
Menurut rencana pelatihan kepada masyarakat khususnya relawan FPRB itu akan digelar pada awal bulan Agustus. Pelatihan itu akan mencakup bagaimana cara melakukan desinfeksi yang benar, obat apa yang standar digunakan agar tidak merusak lingkungan hingga bagaimana prosedur yang benar dalam mengubur jenazah terindikasi Covid-19.
"Ini tugas kita bersama supaya masyarakat juga tidak terlalu memandang negatif yang hingga berlebihan dalam menanggapi Covid-19 ini," ungkapnya.
Ditegaskan Dwi bahwa masyarakat sudah harus bisa mulai hidup berdampingan dengan Covid-19 karena memang belum dapat dipastikan kapan pandemi ini akan berakhir. Menurutnya hingga saat ini stigma negatif yang ada di tengah masyarakat masih tergolong kuat.
"Stigma itu harus kita hindari karena memang ini ada persoalan bersama dan harus dihadapai juga dengan kebersamaan," tegasnya.
Dwi menambahkan kondisi tersebut yang membuat pemberdayaan masyarakat ini mempunyai peran yang krusial dalam menghilangkan stigma itu. Walaupun berjalan secara perlahan tetapi edukasi kepada masyarakat pasti akan terus dilakukan agar masyarakat juga mempunyai rasa tanggungjawab kepada sesama.
Lebih lanjut Dwi menjelaskan bahwa 75 desa yang ada di Bantul sudah memiliki FPRB yang sebelumnya juga tergabung dalam gugus tugas tingkat desa. Setiap desa terdapat sekitar 50-75 anggota FPRB.
Baca Juga: Dukung Sekolah Daring, Diskominfo Bantul Bakal Gandeng Operator Seluler
"Nanti pemerintah akan mensupport sarana dan prasarananya, mulai dari obat-obatan desinfeksi dan sebagainya," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
Terkini
-
BEM Amikom Yogyakarta Desak Usut Tuntas Kematian Rheza, Kampus Nyalakan Seribu Lilin
-
Detik-detik Percobaan Pembakaran Pos Polisi Pingit di Jogja, Terduga Pelaku Pakai Motor Sendirian
-
Demo Memanas, Mahfud MD Sentil Pemerintah: Urus Negara Jangan Kayak Warung Kopi
-
Demo Ojol Ricuh? FOYB: Kami Rawan Diadu Domba! Ini 4 Tuntutan Utamanya
-
Rezeki Nomplok Buat Orang Jogja! Ini 4 Link Aktif Saldo DANA Kaget Capai Ratusan Ribu Rupiah