SuaraJogja.id - Seniman asal Jogja, Butet Kertaredjasa membagikan potret masa kecilnya yang berwarna hitam putih. Melalui akun Instgramnya, Butet menyampaikan salah satu pengalaman menarik yang dia lalui ketika masih berusia kanak-kanak.
Pada tahun 1969, Butet yang tengah duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar (SD) banyak didatangi orang-orang. Nasibnya kurang lebih sama seperti bocah asal Jombang Jawa Timur bernama Ponari yang terkenal bisa menyembuhkan beragam penyakit usai tersambar petir.
Bedanya, saat itu ia banyak didatangi warga bukan untuk meminta disembuhkan. Orang-orang yang mendatanginya meminta nomor kode buntut. Yakni nomor jitu yang diundi satu minggu sekali untuk mendapatkan hadiah uang tunai dalam jumlah tidak sedikit.
"Kenapa saya mendadak jadi dukun? Ini gara-gara Budhe, mbakyunya mamah dari Surabaya, yang sukanya umak-umik saat dimintai tolong menemukan barang-barang hilang," tulis Butet dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, bahwa saat masih belia pernah dipanggil Dukun, lantaran kakak dari ibunya. Perempuan yang akrab disapa Budhe asal dari Surabaya.
Butet menjelaskan, bahwa Budhenya tersebut kerap membantu orang mencari barang hilang sambil berkomat-kamit. Ketika ada orang mencari barang hilang, kuku ibu jari kanan Butet di cat hitam. Selanjutnya ia diminta untuk memandangi kukunya tersebut.
Ketika dipandangi, perlahan dari kukunya muncul gambar seperti monitor televisi. Di dalamnya akan terlihat siapa yang mengambil barang dan dimana barang itu berada. Butet pernah membuktikannya dengan menemukan motor Mas Trisno.
Ia menceritakan bahwa waktu itu Trisno kehilangan motor merk suzuki. Saat dilihat di kuku jarinya, motor tersebut dibawa ke daerah Candi Borobudur dan dibawa oleh pelaku X. Tanpa disangka, ternyata apa yang dia lihat itu benar dan motor berhasil ditemukan.
"Nah, dari sinilah kemudian Budhe jahil. Memanfaat kuku-ajaibku untuk ngintip nomer togel yang bakal nongol minggu ini," tulis Butet.
Baca Juga: Bagikan Foto Lawas Ibunya, Butet Kartaredjasa Sebut Soal Mbak Plat Kuning
Ia menjelaskan, berawal dari peristiwa tersebut Budhenya memanfaatkan ia untuk melihat nomor togel yang akan keluar setiap minggu. Ketika suatu hari ia melihat angka 33 muncul di kuku jempolnya, Butet tidak memberitahukan kepada Budhenya.
Butet justru mengatakan nomor itu ke tukang kayu bernama Joyo. Akhirnya Joyo mengambil nomor 33 dan berhasil mendapatkan hadiah uang tunai. Minggu berikutnya, Butet melihat angka 66 dan kembali membisikkannya ke Pak Joyo yang lagi-lagi beruntung.
Kabar keberhasilan kedua tersebut akhirnya tersebar ke berbagai penjuru. Banyak tetangganya yang lantas panen dan para pengedar togel bergelimpangan. Wilayah Yogyakarta sendiri disebut geger karena putra seniman ternama Bagong ini dikenal sebagai dukun yang handal membaca nomor togel.
"Konon orang-orang mulai menyebut saya 'mbah Butet'. Dan setiap akhir pekan banyak orang datang dari kampung lain berseliweran di sekitar rumah kami di Singosaren, menunggu saya memberi fatwa Nomer ajaib," lanjut Butet.
Orang-orang semakin banyak yang mencarinya, bahkan masyarakat dari kampung lainnya. Butet lantas disembunyikan ibunya di dalam rumah. Semenatara ayahnya sedikit murka dan mengusir orang-orang yang datang.
Menutup ceritanya di Instagram, Butet berkelakar jika saja dulu ia melanjutkan karirnya sebagai dukun, mungkin saat ini ia bisa menjadi dukun politik hingga menemukan vaksin untuk virus corona serta menyelamatkan APBN yang dinilai terbuang sia-sia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa