SuaraJogja.id - Sebuah bangunan sekolah dan rumah ibadah di Desa Margodadai, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman bakal terdampak pembangunan ruas jalan tol Jogja-Bawen. Kondisi tersebut disampaikan saat sosialisasi di Balai Desa Margodadi, Rabu (29/7/2020).
Menurut keterangan Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno, dua bangunan yang akan terkena jalur tol ialah SMK 17 Seyegan dan Gereja Santo Thomas. Namun, kata dia, tidak ada rencana relokasi untuk keduanya karena tidak semua bagian wilayah tersebut tergusur.
"Kami tim persiapan sudah berikan solusi. SMK yang terkena sebagian parkiran dan lisplang, masih bisa dimanfaatkan untuk sekolah, sehingga tidak perlu relokasi. Demikian juga gereja, yang terdampak hanya halaman, bukan bangunan, sehingga masih bisa untuk ibadah," kata Krido ketika ditemui awak media di sela-sela sosialisasi, Rabu.
Menurutnya, Tim Persiapan Pengadaan Lahan Tol Jogja-Bawen sudah memperhitungkan masalah kebisingan yang kemungkinan mengganggu proses pembelajaran dan peribadatan dengan adanya jalur tol di lokasi tersebut, termasuk ketika proses pembangunan.
Baca Juga: Bukit Gundul di Sleman Viral, Warga Ingat Soal Pesan Leluhur
Diberitakan HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id, Tol-Jogja Bawen sepanjang 7,65 km ini rencananya dibangun secara melayang di atas Selokan Mataram, sehingga menurut Krido, masyarakat masih bisa memanfaatkan pengairan dari selokan itu untuk kepentingan pertanian.
Pihaknya juga menjamin, pembangunan tol tidak mengganggu situs bangunan cagar budaya, dan Tuk Si Bedug di Seyegan tidak terdampak jalur tol.
"Kami hindari situs dan pastikan Tuk Si Bedug aman. Sudah koordinasi dengan BBWSO, tidak akan mengganggu irigasi," tambahnya.
Kepala SMK 17 Seyegan Eni Pujriasi sendiri mengaku masih akan berkoordinasi dengan yayasan sekolah mengenai rencana pembangunan tol yang menerabas sekolahnya.
Ia berharap, ada solusi yang menguntungkan bagi lembaga pendidikan tersebut, sehingga pembelajaran tidak terganggu.
Baca Juga: Warga Terdampak Tol Jogja-Bawen Dibuat Bingung Gegara Desain Tol Keliru
"Kami yakin lembaga pendidikan diperhatikan. Kalau lembaga pendidikan dekat jalan itu bising, enggak nyaman. Nanti kami koordinasi dengan yayasan, nanti akan dirumuskan. Tadi dengan tim juga disampaikan akan ada solusi," ungkap Eni.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bukit Gundul di Sleman Viral, Warga Ingat Soal Pesan Leluhur
-
Warga Terdampak Tol Jogja-Bawen Dibuat Bingung Gegara Desain Tol Keliru
-
166 Bidang Tanah Termasuk SD di Tempel Bakal Tergusur Tol Jogja-Bawen
-
Apes, Jambret Ini Gagal Kabur Usai Kepentok Saat Lewat Jalan Buntu
-
Viral Mobil Bergerak Sendiri di Bengkel Sekolah, Faktanya Mengejutkan
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen