SuaraJogja.id - Semenjak dibuka kembali dengan pemberlakuan protokol kesehatan pada pertengahan Juni lalu, jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan Malioboro belum mengalami peningkatan signifikan.
Kepala UPT Malioboro, Ekwanto menerangkan bahwa hingga akhir Juli 2020 ini, pengunjung yang datang hanya berkisar 600-700 orang tiap harinya.
"Belum ada peningkatan sama sekali. Meski pedagang sudah kembali beroperasi, wisatawan masih sedikit. Bahkan sehari hanya 600 orang yang berlibur ke Malioboro," jelas Ekwanto dihubungi wartawan, Kamis (30/7/2020).
Ia menuturkan, sebelum Covid-19 terjadi di Yogyakarta, wisatawan di Malioboro mencapai 5 ribu orang. Angka tersebut tercatat pada awal 2020 lalu, namun memasuki bulan Februari, tingkat kunjungan mulai menurun.
Baca Juga: Viral, Badut Berpenghasilan Rp20.000 di Jogja Nafkahi Ratusan ODGJ
"Biasanya sampai 5 ribu orang. Sebenarnya saat Pandemi ini tiap akhir pekan pengunjung di Malioboro mencapai ribuan. Kebanyakan pesepeda juga datang pada akhir pekan," kata Ekwanto.
Dia melanjutkan bahwa kebanyakan pengunjung adalah wisatawan lokal. Pengunjung dari luar kota masih terbilang sedikit bahkan dalam sehari belum tentu ada.
"Kebanyakan wisatawan lokal, dari Bantul, Sleman atau kota yang berdekatan dengan DIY," jelasnya.
Meski pengunjung tak meningkat signifikan, Ekwanto mengaku bahwa jumlah petugas Jogoboro masih kurang. Mereka juga cukup kewalahan meski pengunjung sudah dibatasi.
"Memang personil kami terbatas. Tapi kami mencoba agar semua pengunjung teridentifikasi. Karena Malioboro sudah diterapkan zonasi, sehingga harapannya kami mendapat identitas warga untuk mengantisipasi jika terjadi wisatawan yang positif Covid-19," terang dia.
Baca Juga: Terdampak Tol Jogja-Bawen, SMK dan Gereja di Seyegan Tak Akan Direlokasi
Hingga kini, protokol keamanan wisatawan terus diterapkan di Malioboro. Wastafel portabel disiapkan pengelola. Bagi masyarakat yang berkunjung ke Malioboro juga akan dilakukan pengecekan suhu tubuh.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mahasiswa Amikom Yogyakarta Angkat Isu Budaya dan Kelompok Marginal di Karya Dokumenter Terbaru
-
Jelajah Seru Keindahan Jawa Tengah dengan Teknologi Roadsync, Cerita di Balik Setang Honda PCX160
-
Lokasi Samsat Keliling Jogja Terlengkap! Manfaatkan Pemutihan Pajak 2025
-
Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!
-
DMC Dompet Dhuafa Luncurkan Program Sedekah Pohon untuk Peringati Hari Bumi
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jordi Amat
- Sosok Pengacara Paula Verhoeven, Adabnya di Podcast Jadi Perbincangan
- Mobil Bekas Eropa Murah di Bawah Rp50 Juta, Ini Rekomendasinya Lengkap dengan Spesifikasi dan Pajak
- Daftar Kode Redeem FF Token SG2 Terbaru, Lengkap Sepanjang April 2025
- 12 Potret Rumah Mewah Luna Maya: Usung Modern Tropis, Pakai Listrik 33 Ribu Watt
Pilihan
-
Lulu Hypermarket BSD Milik Muslim Kaya Bangkrut, Punya Harta Rp 93 Triliun
-
Investor Batalkan Proyek Baterai EV Indonesia, Investasi Lebih dari Rp300 T Lenyap
-
Lulu Hypermarket BSD Tutup 30 April 2025, Sisa Barang Diskon 90 Persen
-
Glowing Seketika, Ini 5 Cara Memutihkan Wajah dalam 5 Menit
-
20 Fakta Liverpool Juara Liga Inggris: Arne Slot Meneer Pertama
Terkini
-
Buruan, Ini Link DANA Kaget Terbaru untuk Warga Jogja Jangan Sampai Kehabisan
-
Drama TKP ABA Jogja, Sewa Habis, Pedagang dan Jukir Ngotot Tolak Relokasi
-
SMA Kembali ke Jurusan, Guru dan Siswa Panik Tanpa Juknis
-
AS 'Gertak' Soal QRIS, Dosen UGM: Jangan Sampai Indonesia Jadi "Yes Man"
-
Juru Parkir Jogja Siap dengan QRIS, Ini Lokasi Pilot Projectnya