Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 31 Juli 2020 | 18:10 WIB
Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung Wates, Kulon Progo, Jumat (31/7/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Pemkab Kulon Progo menugaskan ratusan petugas kesehatan hewan untuk memantau pelaksanaan penyembelihan kurban di masing-masing wilayah.

Pemantauan itu guna mengawasi prosedur dan pelaksanaan protokol kesehatan yang wajib dilakukan bagi setiap pihak yang menyelenggarakan penyembilhan hewan kurban di luar rumah potong hewan (RPH).

"Kurang lebih totalnya ada 148 petugas yang ditugaskan untuk memantau pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di tiap wilayah di Kulon Progo," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Muh Aris Nugraha kepada awak media, Jumat (31/7/2020).

Aris menuturkan pemantauan oleh petugas memang dikhususkan kepada penyelenggaran yang dilakukan oleh masyarakat secara pribadi tanpa melalui RPH. Hal itu juga sebagai bentuk dukungan kepada setiap masyarakat atau panitia kurban yang sebelumnya juga sudah mendapat surat rekomendasi yang menyatakan tempatnya boleh melakukan penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Sapi Sumbangan Jokowi Ngamuk, Pohon di Rumah Bupati Kulon Progo Roboh

Diketahui bahwa surat rekomendasi yang dikeluarkan Distanpangan tersebut berfungsi sebagai acuan masyarakat ketika menyembelih hewan kurban pun tetap perlu melaksanakan protokol pencegahan Covid-19. Diakui Aris jumlah lokasi penyembelihan di luar RPH yang sudah mendapat rekomendasi itu tergolong cukup banyak.

"Terhitung sebanyak 1.148 lokasi di luar RPH, seperti musala, masjid atau ruang terbuka lainnya di Kulon Progo yang sudah diberikan rekomendasi," ungkapnya.

Pihaknya mengapresiasi langkah masyarakat yang dengan penuh kesadarannya sendiri mendaftarkan tempatnya untuk diperiksa. Dengan hal tersebut berarti masyarakat juga tetap menyadari pentingnya untuk tetap menjaga lingkungan sekitarnya dari Covid-19.

Aris mengungkapkan ratusan petugas itu terdiri dari dokter hewan dan penyuluh kesehatan yang ada di setiap kalurahan. Petugas yang hadir tidak hanya memantau proses penyembelihan tapi juga sampai dengan pendistribusi daging kepada masyarakat.

"Setiap proses harus dilaksanakan dengan mematuhi protokol pencegahan Covid-19," tegasnya.

Baca Juga: Tidak Terpengaruh Pandemi, Pemesanan Sapi Kurban di Kulon Progo Meningkat

Sementara itu Ketua Takmir Masjid Agung, Kapanewon Wates, Fauzan mengaku sudah didatangi oleh petugas kesehatan dari Distanpangan Kulon Progo. Petugas memantau prosesi penyembelihan hingga pengemasan sebelum didistribusikan kepada masyarakat.

"Sudah ada tiga petugas yang ke sini [Masjid Agung] dan bisa dilihat juga di sini selalu melaksanakan protokol kesehatan," kata Fauzan.

Dari pantauan SuaraJogja.id, semua panitia kurban yang bertugas melakukan penyembelihan hewan kurban di Masjid Kulon Progo telah melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mulai dari memakai masker, penerapan jaga jarak yang sudah diatur dan kesadaran diri sendiri, hingga pembatasan peserta atau warga yang diperbolehkan masuk ke area masjid.

Di depan gerbang pintu masuk Masjid Agung Wates pun juga telah berjaga beberapa petugas dan takmir yang bertugas mengawasi setiap pengunjung yang datang. Hal tersebut guna mengantisipasi kerumunan masyarakat yang hendak menyaksikan penyembelihan hewan kurban secara langsung.

"Kami juga sudah siapkan petugas yang berjaga di gerbang masuk masjid. Hanya warga dan petugas yang berkepentingan yang boleh masuk," ucapnya.

Ditambahkan Fauzan, dalam Idul Adha tahun ini Masjid Agung Wates melakukan penyembelihan hewan kurban sebanyak lima ekor sapi dan tujuh ekor kambing. Menurut rencana daging kurban itu nantinya bakal diserahkan kepada masyarakat sekitar.

"Kami prioritaskan untuk warga sekitar sini dulu, baru nanti kalau memang masih tersisa akan kami kirim ke daerah atau masyarakat lain yang membutuhkan," tandasnya.

Load More